SOLOPOS.COM - Truk melintas di ruas jalan Wedi-Wonosari yang rusak parah di wilayah Desa Pasung, Kecamatan Wedi, Klaten, Senin (1/4/2024). (Solopos/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN — Jalan raya Wedi-Wonosari di Desa Pasung, Kecamatan Wedi, Klaten, rusak parah akibat kerap dilintasi truk pengangkut material uruk tol Solo-Jogja. Warga sempat menanam pohon pisang di jalan berlubang untuk mencegah pengendara terperosok.

Kerusakan jalan tersebut sempat viral di sejumlah akun media sosial. Dalam video yang beredar, jalan rusak berada di atas saluran hingga membuat lubang cukup dalam. Oleh warga, lubang itu dipasangi pohon pisang.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Salah satu warga Pasung, Muhtadi, 43, mengatakan jalan itu berlubang sejak sekitar dua hari lalu. Jalan berlubang lantaran di bawahnya terdapat bekas sungai zaman Belanda. Dia membenarkan jalan berlubang itu sebelumnya ditanami pohon pisang oleh warga.

Hal itu karena jalan berlubang berada di tikungan hingga membahayakan para pengguna jalan. Satu unit sedan sempat lecet lantaran masuk ke jalan berlubang. “Kemarin sore itu sudah ditambal oleh pengelola truk,” kata Muhtadi saat ditemui Solopos.com di dekat lokasi jalan rusak, Senin (1/4/2024).

Jalan rusak dan berlubang itu ditambal menggunakan material uruk. Namun, masih ada bagian jalan yang mulai ambles dan membahayakan pengguna jalan.

Muhtadi menjelaskan ruas jalan itu sebelumnya tak pernah rusak. Jalan rusak sejak kerap dilintasi truk uruk tol Solo-Jogja. Kerusakan jalan terutama di sisi selatan desa yang kondisinya jauh lebih parah. “Ruas jalan ini menjadi alternatif menuju ke Gunungkidul. Saat Lebaran lalu lintas di jalur ini padat,” kata Muhtadi.

Kepala Desa (Kades) Pasung, Sumarsono, mengatakan kerusakan di ruas jalan raya Wedi-Wonosari terutama di wilayah Pasung, Wedi, Klaten, sudah terjadi hampir setahun ini. Kerusakan itu terjadi sejak jalan kerap dilintasi truk bermuatan tanah uruk dari wilayah Gunungkidul menuju lokasi proyek tol.

Jalur Alternatif Mudik Lebaran

“Setiap hari ada 100-200 truk yang lewat. Kerusakan paling parah ada di sisi selatan desa,” kata Sumarsono. Dia menjelaskan perbaikan sudah dilakukan dengan menambal jalan yang rusak menggunakan material tanah uruk.

Dia berharap kerusakan di ruas itu segera diperbaiki apalagi menjelang Lebaran. “Banyak pemudik yang melintas termasuk di jalur tersebut. Untuk meminimalkan terjadinya kecelakaan lalu lintas, minimal jalan yang berlubang ditambal terlebih dahulu,” ungkap dia.

Berdasarkan pantauan Solopos.com, jalan mengalami rusak parah terutama di sisi selatan Desa Pasung yang berbatasan dengan Desa Dengkeng. Aspal jalan sebagian sudah mengelupas dan bergelombang.

Kondisi jalan yang sebelumnya berlubang ditambal menggunakan material uruk. Tumpukan material uruk dibiarkan begitu saja memenuhi sebagian badan jalan. Alhasi, kendaraan terutama roda empat yang akan melintas dari kedua sisi harus bergantian.

Ruas itu menjadi jalur alternatif Klaten-Gunungkidul dan menghubungkan antara Kecamatan Wedi dengan Kapanewon Gedangsari, Gunungkidul, melalui tanjakan Clongop.

Subkoordinator Pembangunan Jalan dan Jembatan Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Klaten, Yudi Susila, mengatakan jalur Wedi-Wonosari menjadi salah satu raus yang kerap dilintasi truk uruk tol. “Sehingga kerusakan akan diperbaiki oleh kontraktor [pelaksana proyek tol],” kata Yudi.

Dia membenarkan perbaikan menjadi tanggung jawab pelaksana proyek tol sesuai memorandum of understanding (MoU) antara Pemkab dengan pelaksana tol.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya