SOLOPOS.COM - Mesin di area Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) di TPA Putri Cempo, Jebres, Selasa (31/10/2023). (Solopos.com/Bony Eko Wicaksono)

Solopos.com, SOLO–Suara deru mesin terdengar jelas di area Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Putri Cempo, Kelurahan Mojosongo, Kecamatan Jebres.

Mesin-mesin itu berukuran cukup besar. Sementara pipa-pipa dengan diameter lebih dari 20 centimeter menjadi penghubung antarmesin. Saat mesin menyala, menimbulkan suhu panas cukup tinggi.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Beberapa pekerja tampak lalu lalang di sela-sela mesin dan jaringan pipa. Mereka memakai helm proyek dan tanda pengenal khusus.

Mesin-mesin itu merupakan instrumen utama pengoperasian Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) Putri Cempo yang diresmikan pada Senin (30/10/2023).

Di lokasi tersebut, setidaknya ada 20 mesin yang membakar sampah baru dan sampah lama menjadi gas kemudian dikonversi menjadi listrik. PLTSa Putri Cempo merupakan upaya pemerintah dalam mengatasi tingginya volume sampah di Kota Solo.

Hal ini selaras dengan implementasi UU No 18/2008 tentang Pengelolaan Sampah. pembangunan PLTSa Putri Cempo merupakan salah satu program strategis nasional (PSN).

Kota Solo ditunjuk sebagai salah satu dari 12 kota dalam pengembangan instalasi pengolah sampah menjadi energi berbasis teknologi ramah lingkungan.

Proses pengolahan sampah menjadi listrik diawali dengan proses gasifikasi sampah baru dan sampah lama. Sampah yang telah dipilah dikumpulkan di tempat khusus.

Kemudian, proses gasifikasi dijalankan menggunakan teknologi thermal yang sifatnya cepat namun ramah lingkungan. “Sampah masuk ke junction box kemudian dilanjutkan ke back filter yang berfungsi sebagai saringan udara. Ini proses sistem gasifikasi atau pembakaran sampah menjadi gas,” kata Direktur Utama (Dirut) PT Solo Citra Metro Plasma Power (SCMPP), Erlan Syuherlan, Selasa (31/10/2023).

Sampah yang masuk ke mesin bakal mengalami proses pirolisa, oksidasi, dan reduksi yang menghasilkan gas sintetis. Gas itu selanjutnya mengalami cleansing atau pemurnian untuk membuang partikel-partikel yang tidak diperlukan.

Proses ini juga berfungsi menurunkan temperatur gas, sehingga gas sintetis bisa dikonversi menjadi bahan bakar pembangkit tenaga listrik.

Menurut Erlan, total jumlah sampah yang dibutuhkan untuk mengoperasikan PLTSa Putri Cempo sebanyak 545 ton setiap hari. Gunungan sampah di TPA Putri Cempo diperkirakan habis pada lima-tujuh tahun setelah beroperasi.

“Karena itu, butuh pasokan sampah dari luar daerah Kota Solo. Hal ini direalisasikan melalui komitmen bersama dalam program Gemah Lurah atau pengelolaan sampah dari luar daerah. Jadi, sampah dari luar Kota Solo bakal masuk ke PLTSa Putri Cempo,” ujar dia.

Nilai investasi proyek pembangunan PLTSa Putri Cempo senilai kurang lebih Rp300 miliar. PLTSa Putri Cempo mampu memproduksi listrik sekitar delapan megawatt (MW).

Perinciannya, lima MW listrik dijual ke Perusahaan Listrik Negara (PLN). Sedangkan tiga MW listrik digunakan untuk keperluan operasional pembangkit listrik.

Pengolahan sampah yang dikonversi menjadi listrik bertujuan mengurangi residu gas buang yang mencemari lingkungan serta sistem pengendali polusi.

“Jadi ini pengelolaan sampah berbasis energi terbarukan yang menghasilkan listrik untuk masyarakat. Kami sudah mengantongi Sertifikat Laik Operasi (SLO) yang diterbitkan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) ,” papar dia.

Sementara itu, Manager Bagian Pemasaran dan Pelayanan Pelanggan PLN UP3 Solo, Dody Bastian Tumanggor mengatakan PLN telah menandatangani kerja sama dengan PT Solo Citra Metro Plasma Power (SCMPP) selaku investor PLTsa Putri Cempo.

Pasokan listrik dari PLTSa Putri Cempo disalurkan ke jaringan tegangan menengah di Gardu Induk Palur. Dody masih menghitung jumlah pelanggan rumah tangga yang bisa menikmati pasokan listrik dari PLTSa Putri Cempo.

“Kami masih mempelajari perjanjian kerja sama sekaligus menghitung pasokan listrik dengan jumlah pelanggan rumah tangga,” ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya