Afifa Enggar Wulandari / Chelin Indra Sushmita | SOLOPOS.com
SOLOPOS.COM - Peserta takbir keliling perdana Pura Mangkunegaran, Selasa (9/4/2024). (Solopos.com/Afifa Enggar)
Solopos.com, SOLO — Suara takbir berkumandang jelas dari Masjid Al Wustho, Solo, Jawa Tengah, Selasa (9/4/2024) malam menandakan Lebaran telah tiba.
Di Masjid Al Wustho, ribuan mata menunggu jalannya kirab takbir keliling warga Pura Mangkunegaran. Momen ini langka. Sebab menurut Pelaksana Harian Masjid Al Wustho Mangkunegaran, Yunus, ini merupakan takbir keliling perdana Pura Mangkunegaran.
Perayaan malam Idulfitri 1445 H kali ini sekaligus bertepatan dengan momen Adeging Pura Mangkunegaran yang kini berusia 267 tahun. Itu sebabnya, malam Lebaran kali ini berbeda.
“Ada kemungkinan [digelar kembali]. Idulfitri [1446 H] nanti, bulannya berdekatan [dengan HUT Mangkunegaran],” kata Yunus saat berbincang dengan Solopos.com di Halaman Masjid Al Wustho, Selasa (9/4/2024).
Sekitar 300-an abdi, warga, dan perwakilan kelurahan sekitar Pura Mangkunegaran berjalan mulai dari Masjid Al Wustho Mangkunegaran pukul 19.50 WIB. Mengenakan ageman (busana) khas Pura Mangkunegaran, mereka menyusuri Jl Teukur Umar, Jl Ronggowarsito, Simpang empat Jl Kartini, Simpang tiga Jl Slamet Riyadi, Ngarsopuro dan berakhir di Halaman Pamedan Pura Mangkunegaran.
Kelompok santiswaran memimpin barisan. Santi berarti doa, swara berarti suara. Sepanjang jalan, mereka melantunkan pepujian santiswara. Mereka melantukan pepujian berbahasa Jawa dan Arab sebagai tanda bahwa malam Lebaran menjadi malam sakral dan penuh keberkahan.
Sebagian laki-laki dalam rombongan membawa oncor (obor), sebagian menabuh terbang untuk mengiringi lantunan santi (doa), sisanya masuk barisan dan bertakbir.
Di Pamedan Pura Mangkunegaran, digelar acara jaburan dan pesta kembang api sesampainya rombongan kirab tiba di sana.