SOLOPOS.COM - Warga mengamati format surat suara Pemilu 2024 saat simulasi pemungutan dan penghitungan suara digelar di TPS 07, Desa Kebondalem Kidul, Kecamatan Prambanan, Klaten, Minggu (28/1/2024). (Solopos/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com Stories

Solopos.com, KLATEN — Peta persaingan Pemilu 2024 di wilayah Klaten diprediksi berubah dengan adanya pergeseran alokasi kursi antardaerah pemilihan (dapil) dibandingkan Pemilu 2019 lalu. Pergeseran terutama terjadi pada alokasi kursi dapil II dan V.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Dari data yang diperoleh Solopos.com, jumlah kursi DPRD Klaten pada Pemilu 2024 tetap sama dengan Pemilu 2019 yakni 50 kursi. Demikian pula dengan jumlah dapil, tetap lima. Hal itu berdasarkan Peraturan KPU (PKPU) Nomor 6 Tahun 2023.

Ada lima dapil yakni Dapil I meliputi wilayah Wedi, Kebonarum, Ngawen, Kalikotes, Klaten Utara, Klaten Tengah, dan Klaten Selatan. Kemudian Dapil II meliputi Prambanan, Gantiwarno, Jogonalan, Manisrenggo, Karangnongko, dan Kemalang.

Dapil III meliputi Polanharjo, Karanganom, Tulung, dan Jatinom. Dapil IV meliputi Ceper, Juwiring, Wonosari, dan Delanggu dan Dapil V meliputi Bayat, Cawas, Trucuk, Pedan, dan Karangdowo.

Ada sedikit perubahan alokasi kursi di Dapil II dan V pada Pemilu 2024 ini di Klaten dibandingkan Pemilu 2019. Pada Pemilu 2019, alokasi kursi per dapil yakni Dapil I ada 11 kursi, Dapil II 10 kursi, Dapil III delapan kursi, Dapil IV sembilan kursi, dan Dapil V ada 12 kursi.

Sementara pada Pemilu 2024, alokasi kursi per dapil yakni Dapil I ada 11 kursi, Dapil II juga 11 kursi, Dapil III delapan kursi, dapil IV sembilan kursi, dan Dapil V ada 11 kursi.

Perubahan alokasi kursi itu karena ada penurunan jumlah penduduk Klaten lantaran ada pembersihan data warga yang wajib rekam e-KTP. Pengurangannya mencapai sekitar 27.000 jiwa.

Penurunan jumlah penduduk itu paling banyak terjadi di Dapil V dan paling sedikit di Dapil II. Alhasil, kondisi itu mengubah alokasi kursi DPRD di kedua dapil tersebut.

Jumlah Caleg

Di sisi lain, jumlah pemilih yang masuk dalam daftar pemilih tetap (DPT) Pemilu 2024 di Klaten sebanyak 971.518 orang. Mereka tersebar di 26 kecamatan.

Sedangkan jumlah calon anggota legislatif (caleg) DPRD Klaten di Pemilu 2024 ada 566 orang yang terdiri atas 342 laki-laki dan 224 perempuan. Mereka berasal dari 18 partai politik (parpol).

politikus PDIP klaten pemilu 2024
Anggota DPRD Klaten dari PDIP Aris Widiharto. (Instagram @aris_widiharto)

Sebarannya, Dapil I ada 126 caleg, Dapil II ada 121 caleg, Dapil III ada 96 caleg, Dapil IV ada 104 caleg, dan Dapil V ada 119 caleg. Dari total 50 anggota DPRD Klaten periode 2019-2024, sebanyak 47 orang atau hampir semuanya nyaleg lagi.

Mereka tersebar di seluruh dapil. Pada Pemilu 2019, PDIP meraih kursi terbanyak yakni 19 kursi disusul Partai Golkar dengan tujuh kursi, Partai Gerindra lima kursi, PKS lima kursi, PKB empat kursi, PAN empat kursi, Partai Demokrat tiga kursi, PPP dua kursi, serta Partai Nasdem satu kursi.

Di PDIP, dari total 19 anggota DPRD 2019-2024, sebanyak 18 petahana maju lagi pada Pemilu 2024. Satu petahana yang tidak nyaleg yakni Aris Widiharto.

Aris merupakan politikus senior PDIP Klaten. Selama 25 tahun, pria asal Kecamatan Manisrenggo itu menjadi legislator. Dia berasal dari Dapil II. Pada Pemilu 2019, Aris Widiharto meraih suara terbanyak di Dapil II dengan 11.511 suara.

Alasannya tidak nyaleg pada Pemilu kali ini agar ada proses regenerasi. Pada Pemilu 2024, Dapil II Klaten mendapatkan tambahan alokasi kursi dari sebelumnya 10 kursi menjadi 11 kursi.

Sementara itu, 18 petahana asal PDIP tersebar di semua dapil dengan jumlah terbanyak  di dapil V. Pada Pemilu 2019, Dapil V mencakup Klaten sisi selatan separuh alokasi atau enam kursi dari total 12 kursi dikuasai PDIP.

Sebaran Caleg Petahana

Keenam petahana itu maju lagi. Pada Pemilu 2024, alokasi kursi di Dapil V berkurang menjadi 11 kursi. Sebaran petahana menurut dapil yakni Dapil I ada 10 petahana dari total alokasi 11 kursi.

Dapil II ada sembilan petahana dari total 11 kursi, Dapil III ada delapan petahana dari total delapan kursi. Dapil IV ada delapan petahana dari total sembilan kursi. Dapil V ada 11 petahana dari total 11 kursi.

Dengan komposisi itu, Dapil V disebut-sebut menjadi dapil dengan tingkat persaingan paling sengit untuk para caleg mendapatkan kursi DPRD Klaten pada Pemilu 2024. Selain seluruh incumbent atau petahana maju lagi, kuota kursi DPRD Klaten di dapil itu juga berkurang satu kursi.

simulasi pemilu 2024 prambanan klaten
Simulasi pemungutan dan penghitungan suara digelar di TPS 07, Desa Kebondalem Kidul, Kecamatan Prambanan, Klaten, Minggu (28/1/2024). (Solopos.com/Taufiq Sidik Prakoso)

Berdasarkan data yang dihimpun Solopos.com, dari 119 caleg yang maju di Dapil V pada Pemilu 2024, ada 12 petahana yang maju lagi memperebutkan 11 kursi. Persaingan di tingkat parpol juga ketat karena 119 caleg itu mewakili 16 parpol dari total 18 parpol peserta Pemilu 2024.

Dari 12 petahana yang maju lagi di Dapil V itu, mayoritas atau sebanyak enam orang berasal dari PDIP. “Dapil V merupakan dapil yang persaingannya sangat sengit karena di dapil itu bahkan semua incumbent maju lagi dan memperebutkan 11 kursi dari Pemilu 2019 lalu 12 kursi,” kata pengamat politik sekaligus Sekretaris Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik (LHKP) Klaten, Azib Triyanto, saat berbincang dengan Solopos.com, Selasa (30/1/2024).

Dengan berkurangnya atau bergesernya kursi di Dapil V, Azib menilai akan sangat memengaruhi rivalitas Pemilu 2024 menjadi lebih sengit. Di sisi lain, jumlah kursi di Dapil II bertambah dari semula 10 kursi menjadi 11 kursi. Di dapil ini ada 121 caleg dengan sembilan orang petahana.

Optimisme Pimpinan Parpol

Sementara itu, beberapa pimpinan parpol optimistis dengan target masing-masing meski ada pergeseran alokasi kursi yang berpengaruh juga pada peta persaingan caleg DPRD Klaten pada Pemilu 2024.



PDIP misalnya, sebagai peraih kursi terbanyak pada 2019 lalu mematok target tinggi yakni 33 kursi dari total 50 kursi DPRD Klaten pada Pemilu 2024 ini. “Target saya 33 kursi. Komandante atau para caleg luar biasa kerjanya di lapangan untuk memetakan suara dari akar rumput,” kata Ketua DPC PDIP Klaten, Sri Mulyani.

Disinggung adanya pergeseran kuota kursi di Dapil IV dan II, Mulyani mengatakan tak jadi soal. “Justru bagus. Walau ada pergeseran kursi, hasil survei di kedua dapil oke. Di dapil V bertahan bagus dan di dapil II tambah kursi. Tidak ada dapil yang berat, semuanya oke. Komandanteku itu jos,” kata Mulyani.

Ketua DPD Partai Amanat Nasional (PAN) Klaten, Darmadi, mematok target perolehan satu satu kursi per dapil pada Pemilu 2024. Artinya, PAN menargetkan bisa meraih total lima kursi.

Ia mengakui adanya pergeseran kursi antara Dapil II dan Dapil V mengubah peta persaingan. “Tentu berubah karena memang kompetitor kami berubah. Di Dapil II memang tambah peluang karena tambah satu kursi. Sementara di Dapil V kurang satu kursi sehingga caleg kami di sana harus kerja ekstra keras,” kata dia.

Darmadi menganggap kontestasi di semua dapil di Klaten berat. Namun, dia menilai para caleg kali ini cukup agresif untuk meraih suara. “Semua berat, karena tingkat persaingan, agresivitas para caleg mlakune do tenanan. Ada yang betul-betul melakukan komunikasi politik dengan warga,” kata Darmadi.

Sekretaris DPC PKB Klaten, Marzuki, pun mengakui dengan berkurangnya satu kursi, persaingan di Dapil V cukup berat. Namun, dia optimistis di dapil tersebut setidaknya PKB bisa mempertahankan satu kursi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya