SOLOPOS.COM - Kaum milenial yang tergabung dalam Komunitas Petani Muda Klaten menggelar atraksi tandur bareng di wilayah Kecamatan Karanganom, Klaten, Agustus 2021. (Instagram @Petani(Muda)Klaten)

Solopos.com, KLATEN – Salah satu data yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) Klaten terkait hasil Sensus Pertanian (ST) 2023 tahap I, Selasa (12/12/2023), adalah jumlah petani milenial.

Melihat hasil sensus tersebut, petani di Kabupaten Bersinar masih didominasi usia lebih dari 45 tahun. Perinciannya, kelompok usia 55-64 tahun sebanyak 32.697 orang. Kemudian usia 45-54 tahun sebanyak 27.654 orang, usia 65 tahun ke atas sebanyak 27.408 orang.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Sementara kelompok usia 35-44 tahun 16.545 orang dan kelompok umur 25-34 tahun sebanyak 4.702 orang. Kelompok umur 15-24 tahun sebanyak 405 orang serta kurang dari 15 tahun sebanyak empat orang.

Dari penjelasan BPS Klaten, empat orang kelompok usia di bawah 15 tahun ini beternak seperti ternak burung dan ayam. Jika dikelompokkan menurut klasifikasi generasi merujuk William H Frey, petani di Klaten didominasi generasi X (lahir tahun 1965-1980) sebesar 40 persen serta baby boomer (lahir tahun 1946-1964) sebesar 41 persen.

Sementara itu, jumlah petani milenial kelompok umur 19-39 tahun di Klaten tercatat sebanyak 11.236 orang. Jumlah itu hanya sebesar 10,27 persen dari total jumlah petani di Klaten sebanyak 109.415 orang.

ST 2023 juga mengungkap data unit usaha pertanian di Klaten yang mengalami penurunan 24,16 persen dibandingkan ST 2013. Pada ST 2023, jumlah unit usaha pertanian sebanyak 109.543 unit. Sedangkan jumlah unit usaha pertanian pada ST 2013 sebanyak 144.431 unit.

Unit usaha pertanian masih didominasi unit usaha pertanian perorangan dengan hasil sensus kali ini sebanyak 109.415 unit. Jumlah itu mengalami penurunan dibandingkan 10 tahun lalu sebesar 24,24 persen. Dari ST 2013, unit usaha pertanian perorangan sebanyak 144.414 unit.

Sebaran Unit Usaha Pertanian

Unit usaha pertanian perorangan didominasi subsektor tanaman pangan sebanyak 69.054 unit. Kemudian disusul peternakan 66.332 unit, hortikultura 29.035 unit, kehutanan 13.878 unit, perkebunan 6.884 unit, perikanan 3.501 unit, dan jasa pertanian 2.501 unit.

Usaha pertanian perorangan itu tersebar di 26 kecamatan dengan jumlah terbanyak di Kecamatan Jatinom yakni 9.111 unit, disusul Kecamatan Kemalang sebanyak 8.538 unit, dan Kecamatan Trucuk sebanyak 7.650 unit. Sedangkan unit usaha pertanian perorangan paling sedikit di Kecamatan Klaten Utara sebanyak 995 unit.

Kepala BPS Klaten, Rudi Cahyono, mengatakan ST 2023 digelar pada 1 Juni-31 Juli 2023. Metode pencacahan dilakukan dengan mendatangi satu per satu petani atau door to door pada daerah perdesaan. Sementara wilayah perkotaan secara snow ball atau getok tular. Pertanian di Klaten terkonsentrasi di daerah perdesaan.

“Harapan kami dari ST 2023 ini, data yang sudah disediakan bisa dimanfaatkan secara penuh oleh pemerintah khususnya untuk memperbaiki atau meredesain kebijakan pembangunan khususnya di sektor pertanian,” kata Rudi saat ditemui Solopos.com seusai diseminasi hasil pencacahan ST 2023 tahap I, Selasa (12/12/2023).

Pada diseminasi itu, ada beberapa isu pertanian yang masih dihadapi di Indonesia seperti terkait ketahanan pangan, keberlanjutan atau regenerasi, hingga kualitas pangan. “Mudah-mudahan dari ST ini bisa memperbarui data yang dimiliki sehingga bisa dirancang kebijakan yang lebih tepat,” kata Rudi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya