SOLOPOS.COM - Sekretaris DPD PKS Karanganyar Darwanto saat diwawancara di ruang pimpinan DPRD setempat pada Rabu (27/3/2024). (Solopos.com/Indah Septiyaning Wardani W)

Solopos.com, KARANGANYAR-Dewan Pimpinan Daerah Partai Keadilan Sejahtera (DPD PKS) Karanganyar mengantongi 10 nama kandidat bakal calon bupati (cabup) dari luar partai yang dijagokan maju dalam kontestasi Pilkada Karanganyar.

Sejumlah 10 kandidat ini dari beragam profesi, mulai tokoh masyarakat, tokoh agama, politisi senior, hingga kalangan profesionalnya. Mereka siap ditawarkan PKS di luar dari tiga kader internal terbaiknya yang layak maju di Pilkada Karanganyar 2024.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Beberapa nama mencuat ada Paryono (anggota DPR yang juga mantan Wakil Bupati Karanganyar), Prihanto (Direktur Utama PUDAM Tirta Lawu), Kadi Sukarna (Ketua ICMI Karanganyar), hingga Ilyas Akbar Almadani (Ketua DPD II Partai Golkar Karanganyar).

Sekretaris DPD PKS Karanganyar Darwanto tak menampik nama-nama tersebut masuk dalam radar PKS. Namun, dia merahasiakan siapa saja 10 nama kandidat dari luar partai tersebut. Yang jelas, PKS telah tiga nama kader internal dan 10 nama dari luar partai ke DPW dan DPP PKS. Penyerahan nama-nama tersebut untuk ditentukan satu nama calon yang akan ditawarkan PKS ke partai koalisi di Pilkada Karanganyar.

Diketahui tiga nama kader internal mengerucut sesuai dengan hasil survei yang terpopuler. Survei digelar di internal PKS dengan responden pengurus dan kader se- Kabupaten Karanganyar. Ketiga nama itu masing-masing di peringkat pertama ada nama anggota DPRD Provinsi Jawa Tengah, Hadi Santoso. Saat ini Hadi Santoso juga tengah diusulkan menjadi wakil ketua DPRD Provinsi menggantikan almarhum Quatly Abdulkadir Alkatiri yang belum lama ini meninggal dunia.

Kemudian di urutan kedua ada nama Hadiasri Widiyasari yang merupakan istri almarhum mantan Wakil Bupati (Wabup) Karanganyar dan terakhir menjabat Wakil Wetua DPRD, Rohadi Widodo. Rohadi Widodo merupakan politikus senior PKS. Sosok Rohadi Widodo diperhitungkan oleh kalangan politisi di Karanganyar. Saat bertarung dengan Juliyatmono di Pilkada 2018 silam, Rohadi Widodo bahkan hanya kalah tipis. Kini istrinya diharapkan mampu meneruskan jejak suaminya.

Di struktural partai, Hadiasri yang berprofesi sebagai dokter ini menjabat sebagai Ketua Majelis Pertimbangan Daerah (MPD) PKS Karanganyar. Sedangkan di urutan terakhir ada Wisnu Wijaya Adi Putra, anggota DPR dari Dapil I Jateng yang merupakan warga Colomadu. Wisnu Wijaya kini menjabat sebagai pengurus DPP PKS.

“Tiga nama kader ini terpopuler dan diinginkan oleh internal PKS yang diharapkan menjadi figur ditawarkan untuk cabup dan cawabup. Tapi juga ada 10 nama dari luar partai,” kata Darwanto yang menjabat Wakil Ketua DPRD Karanganyar ini, Rabu (29/5/2024).

Terkait keseriusan koalisi PDIP dengan PKS dalam Pilkada Karanganyar yang akan digelar pada 27 November 2024 mulai dipertanyakan, karena DPD PKS Karanganyar tak mengembalikan formulir lamaran bakal calon bupati (cabup) dan calon wakil bupati (cawabup) hingga jadwal penjaringan di PDIP ditutup, Darwanto beralasan belum memiliki calon tunggal yang disepakati di internal partai untuk didaftarkan. Sampai saat ini, tiga nama calon yang mencuat di internal partai masih digodok dan belum diputuskan satu nama sebagai calon tunggal.

“Kami belum mengembalikan karena beda time line saja dengan PDIP. PDIP menutup pendaftaran, sementara di internal kami belum selesai mengerucut satu nama,” kata dia.

Darwanto mengatakan DPP dan DPW PKS masih belum selesai mengerucutkan nama. Jika sesuai jadwal di DPW, penentuan calon bupati/wali kota dan gubernur selesai pada 5 Juni nanti. Sedangkan penjaringan di DPC PDIP Karanganyar resmi ditutup pada 27 Mei kemarin.

Dia pun memastikan PKS serius menjalin komunikasi politik dengan PDIP untuk memenangkan Pilkada serentak 2024. Hal ini dibuktikan dengan langkah PKS mengambil formulir pendaftaran paling awal di penjaringan PDIP Karanganyar. Langkah politik ini sekaligus mematahkan stigma PKS tidak bisa berkoalisi dengan PDIP.

“Kami mengambil itu [formulir] ingin membuktikan kerja sama komunikasi terkhusus dengan PDIP. Ini juga untuk mematahkan stigma PKS tidak bisa dengan PDIP,” kata dia.

Lantaran penjaringan di DPC PDIP Karanganyar telah ditutup, Darwanto mengatakan PKS akan menjalin komunikasi di tataran DPW dan DPP dalam penentuan calon. Tak hanya dengan PDIP, komunikasi dengan partai politik (parpol) lain juga terus dilakukan, termasuk dengan partai poros tengah. PKS sadar diri dengan hanya memperoleh lima kursi parlemen yang mau tidak mau harus berkoalisi untuk memenangkan Pilkada Karanganyar.

“Kami akan menawarkan kepada partai koalisi nanti ini lho calon dari internal PKS. Nanti antar partai akan melakukan komunikasi dan kompromi. Kami berharap calon dari kami bisa diterima,” kata dia.

PKS Karanganyar tidak hanya menyodorkan kader internal sebagai kandidat, namun juga di luar partai. Ada 10 nama dari luar partai yang disiapkan. Meski hanya memiliki lima kursi di legislatif alias tak bisa mandiri mencalonkan bupati wakil bupati, namun PKS Karanganyar optimistis memiliki bergaining kuat.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya