SOLOPOS.COM - Uji coba PLTSa Putri Cempo, Mojosongo, Solo, Selasa (28/6/2022) untuk memastikan mesin yang terpasang sudah beroperasi dan dapat mengolah sampah dengan baik. (Solopos/Nicolous Irawan)

Solopos.com, SOLO – Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) Putri Cempo Solo direncanakan beroperasi  pada Oktober 2023 mendatang. Kapasitas listrik yang diproduksi sebesar delapan megawatt (MW) dengan total investasi senilai kurang lebih Rp300 miliar.

Pengoperasian PLTSa Putri Cempo dilakukan oleh PT Solo Citra Metro Plasma Power (SCMPP) selaku investor. Saat ini, investor tengah mengurus Sertifikat Laik Operasi (SLO) yang diterbitkan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

“Instalasi pembangkit listrik sudah 100%. Sekarang dalam uji coba mesin untuk mendapatkan SLO. Sudah diuji coba 10 mesin, tinggal 10 mesin yang belum. Mungkin pertengahan Agustus rampung,” kata Direktur Utama (Dirut) PT Solo Citra Metro Plasma Power (SCMPP), Erlan Syuherlan, saat ditemui wartawan di TPA Putri Cempo, Mojosongo, Solo, Sabtu (15/7/2023).

PLTSa Putri Cempo diperkirakan memproduksi sekitar delapan MW. Perinciannya, lima MW dijual ke Perusahaan Listrik Negara (PLN). Sedangkan tiga MW digunakan untuk keperluan operasional pembangkit listrik.

“Kami sudah ekspor listrik ke PLN sejak Desember 2022. Jadi istilahnya menabung listrik, disimpan di PLN meski belum beroperasi secara resmi,” papar dia.

Disinggung soal kebutuhan sampah untuk mengoperasikan PLTSa, Erlan menambahkan total jumlah sampah yang dibutuhkan setiap hari sebanyak 550 ton. Sedangkan, volume sampah di Kota Solo sekitar 350 ton setiap hari. Sisa kekurangan sampah diambil dari sampah-sampah lama yang disimpan di TPA Putri Cempo.

“Estimasinya, sampah di sini diperkirakan habis pada tahun ke tujuh setelah beroperasi. Atau sekitar 2030. Nah, setelah itu bisa mengoptimalkan sampah-sampah dari kabupaten-kabupaten di Soloraya,” papar dia.

Sekda Solo, Ahyani, menyampaikan yang menjadi sumber penghasil listrik berupa sampah domestik seperti sampah rumah tangga atau pasar tradisonal. Sekda menilai PLTSa Putri Cempo bakal menjawab beragam permasalahan sampah sekaligus memproduksi energi ramah lingkungan.

“Jadi sumber penghasil listrik dari sampah domestik. Bisa sampah rumah tangga atau pasar tradisonal,” papar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya