Soloraya
Sabtu, 25 November 2023 - 12:28 WIB

Polisi Bongkar Penjualan Tiket Palsu Piala Dunia U-17, Pelaku Orang Surabaya

R Bony Eko Wicaksono  /  Kaled Hasby Ashshidiqy  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Satgas Pengamanan Wilayah (Pamwil) Jateng Operasi Aman Bacuya menggelar jumpa pers soal kasus penjualan tiket piala dunia palsu di Hotel Solia Zigna Kampung Batik Laweyan Solo, Sabtu (25/11/2023). (Solopos.com/Bony Eko Wicaksono)

Solopos.com, SOLO — Aparat kepolisian menangkap seorang pelaku penjual tiket palsu Piala Dunia U-17 2023 berinisial MS, warga Sawahan, Kota Surabaya, Jawa Timur. Pelaku menawarkan tiket palsu Piala Dunia U-17 dengan harga murah di media sosial (medsos).

Hal ini diungkapkan Kepala Satgas Pengamanan Wilayah (Pamwil) Jateng Operasi Aman Bacuya, Kombes Pol Muhammad Anwar Nasir, di media center Piala Dunia U-17 di Hotel Solia Zigna, Kampung Batik Laweyan, Solo Sabtu (25/11/2023). Menurut Dwi, korban dari kasus penipuan ini adalah Apri Kristanto, Warga Kelurahan Mojo, Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Solo.

Advertisement

Awalnya, korban tengah mencari tiket untuk pertandingan Spanyol melawan Jepang pada 20 November 2023. “Korban akhirnya menemukan akun bernama Nagoro Erlangga yang menawarkan tiket Piala Dunia U-17 di Facebook. Korban lantas mengirim pesan ke akun tersebut. Kemudian, korban melakukan komunikasi dengan pelaku,” kata dia, Sabtu.

Saat berkomunikasi, pelaku menawarkan tiket Piala Dunia U-17 seharga Rp130.000. Korban yang tertarik langsung membayar dengan mentranfer uang lewat aplikasi Dana senilai Rp150.000.

Tak berselang lama, pelaku mengirim barcode tiket Piala Dunia lewat WhatsApp. Barcode tiket itu bakal ditukartiket fisik di Stadion Manahan Solo. “Korban tertarik membeli tiket piala dunia karena harganya miring. Harga tiket Piala Dunia dijual senilai Rp150.000. Tersangka berjanji menemui korban di pintu masuk pengecekan tiket di stadion,” lanjut Anwar.

Advertisement

Setiba di stadion, korban berupaya menghubungi pelaku, namun tidak direspons. Tersangka bahkan memblokir nomor WhatsApp korban. Korban lantas memperlihatkan barcode tiket kepada panitia. “Setelah dicek, ternyata barcode itu tidak sah alias palsu. Kemudian polisi melakukan penyelidikan untuk membongkar kasus penjualan tiket palsu itu,” kata Anwar.

Sementara itu, Wakil Kepala Satgas Pengamanan Wilayah (Pamwil) Jateng Operasi Aman Bacuya, Kombes Pol Dwi Subagio, menyampaikan tersangka ditangkap di Surabaya. Tersangka sehari-hari bekerja sebagai pedagang makanan.

Polisi masih mendalami keterangan pelaku sebagai bahan pengembangan kasus tersebut. “Berdasarkan keterangan awal, pelaku beraksi sendirian,” kata dia.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif