SOLOPOS.COM - Anggota polisi mengangkat peti jenazah Bripka MR saat prosesi pemakaman di Sragen, Selasa (9/1/2024). (Solopos.com/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN—Polisi anggota Satuan Samapta Polres Wonogiri yang meninggal di Barak Dalmas Polres Wonogiri, Bripda MR, pada Selasa (9/1/2024) merupakan warga Kecamatan Sragen Kota, Sragen.

Pria berumur 22 tahun itu baru setahun menjadi polisi dan masuk dalam pasukan Power of Hand, yakni pasukan yang digerakkan saat terjadi hal-hal yang tidak diinginkan dalam tahapan Pemilu 2024.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Jenazah Bripda MR dimakamkan pada Selasa waktu Magrib. Kapolres Wonogiri, AKBP Andi Muhammad Indra Waspada Amirullah, bersama sejumlah perwira di Polres Wonogiri ikut mengantarkan jenazah sampai ke tempat peristirahatan terakhir didampingi sejumlah personel Polres Sragen.

“Pada hari ini [Selasa] pukul 09.20 WIB, di Barak Dalmas Polres Wonogiri, seorang anggota Polri berpangkat Bripda ini mengakhiri hidupnya. Iya, sampai kurun waktu beberapa tahun ini, baru pertama ini terjadi di Wonogiri,” ujar Indra, sapaan Kapolres, saat ditemui wartawan di permakaman setempat, Selasa petang.

Indra menyampaikan Polres Sragen sudah berupaya untuk antisipasi agar kasus seperti ini tidak terulang dengan peningkatan kerohanian kepada seluruh anggota Polres Wonogiri. Indra juga akan mengupayakan konseling, komunikasi, secara mendalam kepada seluruh polisi di Polres Wonogiri.

“Apabila ada permasalahan-permasalahan keluarga atau yang lainnya bisa disampaikan ke pimpinannya sehingga bisa mendapat solusi segera. Almarhum ini memang baru setahun berdinas di Polres Wonogiri setelah lulus sekolah bintara,” jelas Indra.

Indra mengungkapkan dari keterangan teman-teman korban memang dalam sebulan terakhir ada sedikit perubahan sikap. Dia menyebut biasanya kumpul-kumpul dengan rekan satu angkatannya tetapi ada sedikit perbedaan sikap, yakni jarang berkumpul dengan teman-temannya. Mereka tinggal di barak dan setiap polisi mendapat kamar sendiri-sendiri.

“Mereka ini memang disiapkan untuk antisipasi pengamanan Pemilu 2024. Mereka ini merupakan personel pasukan Power of Hand. Artinya, mereka disiapkan apabila ada hal-hal yang tidak dinginkan maka personel ini bisa dikerahkan untuk kekuatan pengamanan dalam tahapan Pemilu 2024,” jelasnya.

Indra menyampaikan Polres Wonogiri sudah melakukan penyelidikan atas meninggalkan personel polisi itu. Dia mengungkapkan meninggalnya anggota Polres Wonogiri itu diduga disebabkan ada masalah pribadi. “Kami sudah melakukan visum terhadap korban dan tidak ada tanda-tanda kekerasan. Jadi meninggalnya korban murni karena bunuh diri,” ujarnya.

Kerabat Bripda MR, T, menyampaikan MR jarang pulang karena tugasnya jauh dari rumah, yakni di Wonogiri. Dia mengaku ketemu MR terakhir saat simbahnya meninggal pada 2 Januari 2024 lalu. Dia menyampaikan korban pulangnya tidak mesti.

Diberitakan, seorang anggota Polres Wonogiri ditemukan meninggal dunia di Barak Dalmas Polres Wonogiri, Selasa (9/1/2024). Aparat Polres Wonogiri tengah menyelidiki penyebab kematian salah satu anggotanya itu.

Kapolres Wonogiri AKBP Andi M Indra Waspada Amirullah melalui Kasi Humas Polres Wonogiri, AKP Anom Prabowo, mengatakan personel yang meninggal dunia itu adalah Bripda MR, 20, Banitdalmas Satsamapta Polres Wonogiri.

Peringatan: Bunuh diri bukanlah solusi untuk menyelesaikan permasalahan kehidupan. Jika Anda atau orang di sekitar Anda mengalami tekanan dan muncul pikiran untuk bunuh diri, segeralah hubungi hotline bunuh diri Indonesia melalui nomor 1119 (ekstensi 8) atau hotline kesehatan jiwa Kemenkes di nomor 021-500-454.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya