SOLOPOS.COM - Polisi menyelidiki penyebab talut perumahan ambrol menimpa rumah warga Dukuh Ngemplak, Desa Ngargorejo, Kecamatan Ngemplak, Boyolali, hingga mengakibatkan seorang bayi meninggal, Kamis (16/11/2023). (Istimewa/Kapolres Boyolali)

Solopos.com, BOYOLALIPolres Boyolali tengah menyelidiki penyebab talut perumahan di Dukuh Ngemplak, Desa Ngargorejo, Kecamatan Ngemplak, ambrol menimpa satu rumah dan menyebabkan bayi 18 bulan meninggal dunia, Rabu (15/11/2023) sore.

Tak hanya bayi yang meninggal, sang ibu yang bernama Ratna juga mengalami luka berat dan saat ini dirawat di rumah sakit. Kapolres Boyolali, AKBP Petrus Parningotan Silalahi, mengatakan penyelidikan masih terus berlangsung.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Kepolisian juga meminta keterangan kepada beberapa saksi yang mengetahui kejadian tersebut. Petrus mengatakan akan memeriksa juga pengembang perumahan yang talut serta fondasinya ambrol di dekat rumah korban.

“Kami minta keterangan pengembang perumahan dengan adanya fondasi perumahan yang longsor di dekat rumah korban. Kami juga koordinasi dengan pihak terkait untuk menguji mutu bangunan tembok yang roboh tersebut apakah sudah sesuai standar atau belum,” kata dia kepada Solopos.com, Kamis (16/11/2023).

Ia menyampaikan dalam peristiwa talut ambrol di Ngemplak, Boyolali, tersebut, ada dua korban yang merupakan ibu dan anak. Salah satunya yaitu si anak yang berusia 18 bulan meninggal dunia.

Petrus mengatakan talut itu ambrol setelah hujan deras pada Rabu sekitar pukul 14.45 WIB. Tak lama setelah hujan reda, tiba-tiba tembok rumah korban roboh karena tertimpa fondasi perumahan di sebelah timur rumah korban.

Reruntuhan dinding rumah dan talut itu menimpa ibu dan anak yang sedang menonton televisi di dalam rumah. Polsek Ngemplak, Dokkes, Unit Inafis dan Piket Reskrim Polres Boyolali mendatangi lokasi kejadian lalu memberikan pertolongan pertama kepada korban.

Selanjutnya dilakukan pengecekan dan penyelidikan penyebab fondasi longsor yang menimpa tembok rumah korban. Berdasarkan pantauan Solopos.com, lokasi rumah itu sudah dipasangi garis polisi.

Terlihat dinding di sisi timur rumah yang menghadap ke selatan tersebut porak-poranda. Sedangkan ruang tengah, dapur, dan bagian toilet di sisi timur hancur. Reruntuhan talut dan dinding seperti batu dan bata masuk ke ruangan.

Ayah Ratna, Turimin, 57, menjelaskan saat kejadian Ratna sedang memeluk bayinya. Ia mengatakan anak dan cucunya tertimbun reruntuhan hingga hanya terlihat sedikit.

Turimin mengatakan cucunya mengalami luka di dengkul dan telapak kaki. Sedangkan Ratna mengalami luka di bagian kaki dan tulang sekitar dada patah.

Ia menjelaskan perumahan dan talut di timur rumah anaknya tersebut telah ada sejak sekitar lima tahun lalu. Menurut Turimin, dari pengembang menyatakan akan bertanggung jawab membenahi rumah, membiayai pemakaman cucunya, dan membiayai pengobatan anaknya di rumah sakit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya