SOLOPOS.COM - Proses evakuasi mayat pria di aliran sungai wilayah Desa Kateguhan, Kecamatan Sawit, Kabupaten Boyolali, Sabtu (11/11/2023). (Solopos.com/Ni’matul Faizah)

Solopos.com, BOYOLALI — Polisi Boyolali menyelidiki penemuan mayat seorang pria asal Delanggu, Klaten, di sungai wilayah Kateguhan, Sawit, Boyolali pada Sabtu (11/11/2023) pagi. Berdasarkan hasil visum, ditemukan luka lebam di wajah pria yang diketahui bernama Muhammad Solikin, 40, warga Dukuh Tegalmulyo, Kepanjen, Delanggu, Klaten.

Kapolres Boyolali, AKBP Petrus Parningotan Silalahi, mengatakan luka tersebut disebabkan adanya benturan keras dari ketinggian. “Posisi benturan diduga dari arah depan atau pada waktu benturan posisi tengkurap,” ujar dia dalam press release, Sabtu malam.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Petrus menjelaskan keluarga mengakui korban merupakan penderita gangguan jiwa sejak 2012. Penyakit korban sering kambuh. Kalau sudah begitu, korban sering teriak-teriak dan loncat-loncat di aliran sungai.

Tak hanya itu, korban juga memiliki penyakit epilepsi yang bisa kambuh sewaktu-waktu. Dari riwayat tersebut, ada kemungkinan sesaat sebelum meninggal, penyakit korban kambuh yang membuatnya terjatuh dan terbentur di sungai. Kemudian korban meninggal dunia.

Sebagai informasi, penemuan jasad korban kali pertama diketahui warga yang melihat ada mayat tergeletak di bawah jembatan Kali Ndas Gandul atau Kali Pundung, Dukuh Jatisalam, Desa Kateguhan, Kecamatan Sawit, Kabupaten Boyolali.

Kemudian, anggota Polsek Sawit beserta Unit Inafis Satreskrim Polres Boyolali mendatangi tempat kejadian perkara (TKP). Identitas jasad itu diungkap oleh Muhadi, adik korban. Solikin ditemukan 7 km dari rumahnya.

Muhadi menjelaskan kakaknya hilang pada Kamis (9/11/2023) malam. Ia membenarkan sang kakak adalah memiliki gangguan kejiwaan sejak 2012. Ia sempat berobat di rumah sakit jiwa wilayah Klaten kemudian terakhir berobat di PKU Delanggu.

“Masih konsumsi obat. Saya paksakan konsumsi, soalnya kalau malam enggak minum obat enggak bisa tidur,” kata Muhadi saat ditemui di Polsek Sawit, Sabtu.

Pria yang tinggal di Gatak, Delanggu, tersebut mengaku kali terakhir bertemu kakaknya pada Kamis (/11/2023) pagi. Ia sempat membawakan makanan untuk kakak dan keluarganya.

Muhadi mengingat sosok sang kakak walaupun ODGJ tetap rajin beribadah seperti salat, mengaji, dan sebagainya. Solikin juga menjelaskan sang kakak juga masih bisa diajak berkomunikasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya