SOLOPOS.COM - Kapolres Boyolali, AKBP Petrus Parningotan Silalahi, saat ditemui wartawan di Kodim Boyolali, Sabtu (7/10/2023). (Solopos/Ni’matul Faizah)

Solopos.com, BOYOLALI — Video sekelompok orang yang dinarasikan tengah minum minuman keras atau miras dari satu jeriken berwarna biru sebelum konvoi beredar viral di media sosial dengan lokasi disebut berada di Boyolali.

Polres Boyolali saat ini sedang melakukan penelusuran untuk mengetahui identitas kelompok orang yang terlibat dalam video tersebut. Dalam video yang beredar, terlihat seorang pemuda membawa jeriken warna biru.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Pemuda itu lalu berkeliling memberikan minuman dalam jeriken secara bergantian menggunakan selang kepada pemuda lain yang tengah berkumpul.

Diduga peristiwa dalam video itu terjadi sebelum aksi konvoi dengan sepeda motor berknalpot brong untuk mengikuti kampanye salah satu partai politik pada Sabtu (30/12/2023).

Kapolres Boyolali, AKBP Petrus Parningotan Silalahi, menyampaikan saat ini masih menyelidiki secara mendalam terkait video viral yang menampilkan sekelompok orang meminum miras sebelum konvoi itu.

“Nah kami butuh penyelidikan yang mendalam, karena yang diperlihatkan dalam video itu kan ada orang yang mengangkat drum [jeriken] warna biru, ada selangnya, kemudian membagikannya,” kata Petrus kepada Solopos.com, Selasa (9/1/2024).

“[Membagikannya] Secara bergantian menyedot suatu benda cair dan di sana perlu kami pastikan apa betul itu alkohol, kosong, atau bagaimana,” tambahnya.

Petrus menyampaikan masih perlu pembuktian seperti mencari tahu jeriken itu sekarang di mana, orang-orang yang berada di video siapa, keberadaan mereka di mana, dan kegiatan penyelidikan lain untuk membuktikan video viral tersebut melanggar norma dan hukum positif di Indonesia.

Komitmen Zero Knalpot Brong dan Miras

Ia mengaku belum bisa mendapatkan bukti-bukti tersebut sehingga belum bisa melakukan pemeriksaan lebih lanjut. Petrus mengatakan tim Reskrim Polres Boyolali masih melakukan penyelidikan secara profesional terkait hal tersebut.

“Namun, kami melakukan profiling terhadap orang itu. Saya juga meminta bantuan teman-teman ketika bisa mengidentifikasi untuk bisa memberi tahu,” jelas dia.

Selanjutnya, Petrus menyampaikan pada Selasa (8/1/2024) sore terdapat sekitar 50 warga Boyolali dari berbagai komunitas yang melakukan aksi dukungan kepada Polres Boyolali untuk menegakkan zero knalpot brong.

Mereka juga meminta agar polisi mengusut kelompok orang yang diduga minum minuman keras sebelum konvoi. Petrus menyambut positif aksi tersebut dan memfasilitasi tuntutan masyarakat yang datang ke Boyolali.

Ia menjelaskan Polres Boyolali juga berkomitmen untuk Boyolali zero knalpot brong dan miras. Petrus sempat menyinggung pada akhir Desember 2023 lalu sempat memusnahkan knalpot brong dan miras di Boyolali.

Berdasarkan catatan Solopos.com, selama 2023 Polres Boyolali berhasil menyita dan memusnahkan 1.449 knalpot brong. Selain itu, polisi juga menyita minuman beralkohol berbagai merek sebanyak 1.874 botol dan minuman beralkohol tradisional ciu sebanyak 3.306 liter.

“Bagaimana pun, kami sama-sama menjaga, tidak bisa Polri bekerja sendirian. Seluruh elemen masyarakat perlu menyuarakan bahwasanya dengan adanya knalpot brong di jalan raya itu mengganggu sekali kenyamanan orang,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya