SOLOPOS.COM - Seorang warga lansia diperiksa tekanan darahnya oleh kader posyandu lansia di Kelurahan Giripurwo, Kecamatan/Kabupaten Wonogiri, Jumat (10/11/2023). (Solopos/Muhammad Diky Praditia)

Solopos.com, WONOGIRI — Keberadaan posyandu untuk warga lanjut usia atau lansia dinilai sangat membantu para warga sepuh Wonogiri menjaga kesehatan mereka. Tersedia sejumlah layanan pemeriksaan kesehatan dasar seperti dari cek gula darah, asam urat, kolesterol, dan lain-lain.

Para warga lansia tidak perlu susah-susah memeriksakan kesehatan secara rutin ke fasilitas kesehatan seperti puskesmas atau rumah sakit. Kader Posyandu di Lingkungan Kajen, Giripurwo, Wonogiri,  Dyah Apari Intan , 66, mengatakan posyandu lansia sebenarnya sudah berjalan lama di Giripurwo.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Hanya, baru dua-tiga tahun terakhir ini layanan posyandu lansia dilaksanakan secara rutin berikut dengan berbagai layanan pemeriksaan kesehatan standar. Layanan kesehatan di posyandu lansia itu antara lain cek tekanan darah, gula daerah, dan kolesterol.

Menurut dia, posyandu lansia cukup membantu para warga lansia di Wonogiri karena mereka tidak perlu pergi jauh-jauh untuk memeriksakan kesehatan secara rutin ke faskes. Warga lansia itu pun tanpa dipaksa alias dengan kesadaran diri mau memeriksakan kesehatan ke posyandu.

Hal semacam itu sulit terwujud karena warga biasanya hanya memeriksakan atau kontrol kesehatan ke faskes saat merasa sakit. Padahal pemeriksaan kesehatan penting meski tidak sakit agar para warga lansia juga paham dan menjaga kondisi kesehatan mereka.

“Kalau ada posyandu begini kan lebih dekat [layanan kesehatan], ramai-ramai periksa bareng-bareng. Kami, para lansia, juga menjadi tidak sungkan. Apalagi posyandu ini kan sudah terjadwal sebulan sekali,” kata Intan saat ditemui Solopos.com di Posyandu Lingkungan Kajen, Jumat (10/11/2023).

Penimbangan Berat Badan

Intan menyampaikan melalui Posyandu, warga lansia Wonogiri bisa mengetahui kondisi kesehatan mereka. Mereka menjadi tahu harus melakukan apa atau pantang melakukan apa.

Dengan demikian, kesehatan para lansia bisa lebih terjaga. Pemeriksaan kesehatan itu di posyandu lansia dilakukan tenaga kesehatan dari puskesmas sedangkan kader hanya membantu, misalnya untuk penimbangan atau pengukuran tekanan darah.

Selain pemeriksaan, para warga lansia mendapat sosialisasi tentang kesehatan dari puskesmas. Setiap bulan, tema sosialisasi selalu berganti. 

“Ini sangat diperlukan bagi kami. Informasi-informasi itu pun tidak hanya kami terapkan untuk diri sendiri, tetapi juga disampaikan ke anggota keluarga,” ujar dia.

Kader lainnya, Sri Mulyaningsih, 58, menyebut posyandu lansia biasanya berlangsung sekali sebulan selama dua jam. Di lingkungan Kajen, setidaknya ada 20 warga lansia yang rutin datang ke posyandu setiap tanggal 10 pagi.

Layanan posyandu lansia di Kajen itu biasanya bergantian dengan layanan posyandu balita. “Jadi di satu tempat, pada hari yang sama, tetapi beda waktu. Kalau Posyandu balita mulai pukul 07.00 WIB–09.000 WIB, posyandu lansia pukul 09.00 WIB-11.00 WIB. Jadi menyambung,” ungkap Sri.

Sementara itu, menurut data Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Wonogiri, jumlah warga Wonogiri berusia 60 tahun ke atas pada 2022 sebanyak 193.101 orang.

Bantu Cegah Stres

Sedangkan berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Wonogiri, jumlah warga Wonogiri berusia 60 tahun ke atas pada 2022 yang mendapatkan skrining kesehatan sesuai standar sebanyak 148.389 orang.

Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes Wonogiri, Titik Setyaningsih, mengatakan posyandu lansia sengaja dibuat untuk mendekatkan layanan kesehatan kepada para warga lansia di seluruh desa/kelurahan di Wonogiri.

Diharapkan dengan posyandu itu, lansia yang mendapatkan layanan kesehatan primer semakin banyak. Dengan begitu, mereka bisa menjaga kesehatan saat menikmati hari tua.

Menurut dia, orang lansia sangat rawan terkena penyakit khususnya penyakit degeneratif seperti osteoporosis, diabetes, dan hipertensi. Masalahnya, meski rentan terkena peyakit, mereka belum sadar untuk mengecek kesehatan secara rutin ke faskes seperti puskesmas atau rumah sakit.

Mereka baru datang ke faskes ketika sudah jatuh sakit. Padahal penyakit-penyakit itu bisa dicegah jika sudah diketahui dari awal tanda-tandanya. Pencegahan itu bisa dilakukan melalui pola makan atau aktivitas tertentu. 

Di sisi lain, menurut Titi, posyandu lansia bisa menjadi wadah para warga lansia berkumpul. Hal itu bisa memberikan efek psikologis yang baik bagi mereka karena bisa saling bertemu dengan sesama. Orang lansia kerap stres jika merasa sendiri, tidak mempunyai teman.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya