SOLOPOS.COM - Ilustrasi pelajar SD berangkat sekolah. (Freepik)

Solopos.com, WONOGIRI — Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Wonogiri segera membuka pendaftaran penerimaan peserta didik baru atau PPDB jenjang PAUD, SD, dan SMP. Seleksi dalam PPDB pada 2024 ini masih menggunakan sistem zonasi untuk PAUD-SD dan zonasi kombinasi prestasi untuk SMP.

Kepala Disdikbud Wonogiri, Sriyanto, mengatakan PPDB jenjang PAUD-SD negeri mulai 11-22 Juni 2024. Sedangkan untuk swasta mulai 11-25 Juni 2024. PPDB jenjang PAUD dan SD dilaksanakan secara daring atau luring sesuai kondisi sekolah.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Sekolah yang melaksanakan PPDB secara daring bisa memanfaatkan website resmi masing-masing sekolah atau link PPDB yang dibuat khusus oleh sekolah.

PPDB SMP dilaksanakan secara daring atau online terpadu. Sedangkan SMP swasta diberikan opsional daring atau luring. Jalur pendaftaran pada PPDB di Wonogiri pada tahun ini masih sama dengan tahun lalu.

Ada tiga jalur seleksi yaitu zonasi untuk TK, SD, dan zonasi kombinasi prestasi untuk SMP. Kuotanya 80% dari daya tampung. Kemudian jalur afirmasi sebanyak 15% dari daya tampung dan jalur perpindahan orang tua/wali 5% dari daya tampung.

Menurut Sriyanto, yang dimaksud jalur zonasi kombinasi prestasi pada jenjang SMP yaitu zonasi berbasis RT. Calon peserta didik yang berdomisili satu RT dengan sekolah secara otomatis akan diterima.

Sementara calon peserta didik yang berdomisili di luar RT yang sama dengan lokasi sekolah harus berdasarkan seleksi prestasi, afirmasi atau kurang mampu secara ekonomi, atau perpindahan orang tua.

Prinsip Keadilan

“Zonasi kombinasi ini masih kami terapkan karena benar-benar menjunjung prinsip keadilan. Selain itu mengakomodasi semua anak-anak agar bisa sekolah,” kata Sriyanto saat ditemui Solopos.com di Kantor Disdikbud Wonogiri, Selasa (4/6/2024).

Dia menjelaskan sebelum ditetapkan zonasi kombinasi prestasi pada PPDB SMP di Wonogiri, ada sejumlah wilayah yang tidak terkaver atau masuk dalam zona sekolah terdekat. Hal itu menimbulkan polemik karena anak-anak di wilayah tersebut justru harus bersekolah di sekolah yang lebih jauh.

Seleksi PPDB SD dilarang menggunakan tes membaca, menulis, dan/atau berhitung (calistung). Sedangkan tes seleksi jenjang SMP berdasarkan tingkat kumulatif nilai rapor yang mempertimbangkan asesmen nasional sekolah dan nilai prestasi kejuaraan. Setiap calon peserta didik memiliki tiga pilihan sekolah.

Jenjang SD diberikan opsi untuk menyelenggarakan PPDB secara daring atau luring. Hal ini mengingat kondisi SD di Wonogiri berbeda-beda. Sementara PPDB SMP dilaksanakan secara daring terpadu dalam satu kanal website.

Sriyanto menyebut jumlah lulusan SD pada tahun ini ada 11.335 anak. Jumlah SD di Wonogiri yang melaksanakan PPDB sebanyak 773 sekolah dan SMP sebanyak 116 sekolah.

Kepala Sekolah SDN 1 Pondok, Kecamatan Ngadirojo, Wonogiri, Dwi Sulistyo, mengatakan sudah membentuk panitia PPDB. Sekolahnya akan melaksanakan PPDB secara hybrid daring dan luring. Kendati begitu, dia akan memfokuskan menerima PPDB secara luring untuk memudahkan orang tua.

“Kalau yang daring biasanya kami hanya membuat link khusus pendaftaran di Google Form. Tetapi biasanya lebih banyak yang daftar secara luring di tempat kami,” kata Dwi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya