SOLOPOS.COM - Tim gabungan Pemkab Klaten menggerebek salah satu warung yang di dalamnya terdapat kamar untuk prostitusi di wjlayah Kecamatan Prambanan, Klaten, Senin (26/2/2024). (Istimewa/Satpol PP dan Damkar Klaten)
Solopos.com, KLATEN — Prostitusi berkedok warung soto di area persawahan wilayah Desa Brajan, Kecamatan Prambanan, Klaten, digerebek tim gabungan Satpol PP dan sejumlah instansi lain, Senin (25/2/2024).
Seorang pekerja seks komersial (PSK) ditangkap dalam penggerebekan tersebut. PSK ditemukan tengah bersembunyi di bawah ranjang yang ada di kamar belakang warung soto tersebut. Ia kemudian dibawa ke Panti Pelayanan Sosial Wanita (PPSW) Wanodyatama Surakarta.
Operasi gabungan untuk pemberantasan penyakit masyarakat itu dilakukan tim dari Satpol PP dan Damkar Klaten, Kodim 0723/Klaten, serta Dissos P3APPKB Klaten.
Operasi digelar untuk penegakan Perda Nomor 12 Tahun 2013 tentang Ketertiban Kebersihan dan Keindahan, Perda Klaten Nomor 27 Tahun 2002 tentang Larangan Pelacuran, serta aduan masyarakat.
Operasi digelar untuk penegakan Perda Nomor 12 Tahun 2013 tentang Ketertiban Kebersihan dan Keindahan, Perda Klaten Nomor 27 Tahun 2002 tentang Larangan Pelacuran, serta aduan masyarakat.
Subkoordinator Penindakan Bidang Penegakan Perda dan Perbup Satpol PP dan Damkar Klaten, Sulamto, saat diwawancarai Solopos.com, Senin, mengatakan PSK itu ditangkap di warung soto yang di belakangnya ternyata ada kamar.
Penggerebekan prostitusi berkedok warung soto di Desa Brajan, Prambanan, yang berbatasan dengan wilayah Kecamatan Jogonalan itu menindaklanjuti aduan warga yang masuk ke Satpol PP dan Damkar Klaten.
Sulamto menjelaskan warung tersebut berada di area persawahan berjarak sekitar 50 meter dari permukiman penduduk. Satu warung itu berada di tepi jalan perbatasan antara Kecamatan Jogonalan dan Prambanan wilayah Desa Brajan, Kecamatan Prambanan.
Aktivitas di salah satu warung itu sudah ada sejak lama. Warga pernah mengadukan dugaan aktivitas prostitusi di warung soto wilayah Prambanan, Klaten, tersebut pada 2022. Namun, aktivitas tersebut kemudian tutup.
“Kemudian baru-baru ini berjalan lagi dan warga melaporkan ke kami. Tadi PSK-nya kami bawa ke kantor. Sementara untuk pemilik warung tidak kami ajak ke kantor karena kondisinya sedang sakit,” jelas dia.
Sulamto menambahkan seorang PSK yang tertangkap dalam penggerebekan itu dibawa ke PPSW Wanodyatama Surakarta untuk mendapatkan pembinaan. Selanjutnya, ia mengatakan operasi serupa bakal terus dilakukan termasuk menindaklanjuti aduan dari masyarakat.
“Imbauan kami ke warga dan pemilik usaha apa pun dan pemilik hotel apa pun untuk menggunakan fasilitas sesuai dengan ketentuan perizinannya. Kemudian kami imbau warga agar tidak melanggar ketentuan dalam Perda terkait Larangan Pelacuran karena bisa berdampak fatal,” jelas dia.