SOLOPOS.COM - Kepala Disporapar Boyolali, Budi Prasetyaningsih, memberikan sambutan pada pelatihan pengelolaan homestay di Bungalow Selo, Senin (2/10/2023). (Istimewa/Diskominfo Boyolali)

Solopos.com, BOYOLALI — Puluhan pengelola homestay atau pondok wisata di 47 desa wisata Boyolali mengikuti pelatihan yang digelar Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Boyolali. Pelatihan berlangsung Senin-Rabu (2-4/10/2023) di Bungalow Selo.

Pelatihan pengelolaan homestay itu untuk mendorong perkembangan desa wisata sekaligus meningkatkan potensi pariwisata di Boyolali agar semakin menarik wisatawan baik lokal maupun mancanegara.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Kepala Disporapar Boyolali, Budi Prasetyaningsih, menjelaskan materi pelatihan berupa teori dan praktik. Materi teori dilaksanakan selama dua hari sedangkan praktik satu hari.

Perempuan yang akrab disapa Ning tersebut mengatakan ada 148 homestay yang tersebar di 47 desa wisata Boyolali. Dengan pelatihan tersebut, Ning berharap para pengelola homestay di desa wisata bisa lebih profesional. Menurutnya, selama ini homestay di Boyolali hanya dikelola seperti rumah biasa.

“Komunitas ini harus tetap dijaga karena kami menginginkan outcome, bukan hanya output. Mereka punya komunitas untuk sering berdiskusi sehingga homestay di Boyolali pengelolaannya sesuai standar pariwisata,” ujar Ning seperti dalam rilis resmi yang diterima Solopos.com, Senin (2/10/2023).

Lebih lanjut, Ning menjelaskan kegiatan pelatihan tersebut menggunakan anggaran dari dana alokasi khusus (DAK) APBN 2023. Beberapa narasumber yang mengisi materi pada pelatihan antara lain akademisi Dayang Nevia Afriansari dan Pranoto dari STIEPARI Semarang.

Selain itu materi pelatihan juga diberikan oleh Sri Yuwanti dari Ikatan Ahli Perencana Jateng, serta Bambang Riyanto dari PHRI. Ia menjelaskan dalam pelatihan ini para peserta yang berjumlah sekitar 40 orang diharapkan bisa mengetahui dan memahami karakteristik pelayanan homestay atau pondok wisata.

Sementara itu, salah satu peserta sekaligus pemilik Homestay Songgo Langit, Sugiyarti, mengapresiasi adanya pelatihan pengelolaan homestay. Pemilik homestay di Desa Samiran, Kecamatan Selo, tersebut menjelaskan pengunjung di tempatnya ada turis lokal dan mancanegara.

Sugiyarti mengatakan dalam sepekan tamu yang berkunjung sekitar 30 sampai 40 orang. Kebanyakan menginap pada akhir pekan. Harga sewa per harinya untuk satu kamar Rp200.000. Namun, ia juga memberikan pilihan menyewa satu rumah penuh dengan tarif Rp1 juta.

“Dengan pelatihan ini, saya berharap pengelolaan homestay saya bisa menjadi lebih baik. Saya suka sekali bisa menambah wawasan dan pengetahuan yang mungkin bisa memotivasi dan memperbaiki kekurangan homestay kami,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya