SOLOPOS.COM - Ribuan warga mengikuti jalan sehat peringatan Haornas ke-40 dan rangkaian Jatipurno Festival di Kelurahan/Kecamatan Jatipurno, Wonogiri, Minggu (24/9/2023). (Istimewa/Mawan Tri Hananto)

Solopos.com, WONOGIRI — Sekitar 8.000 warga Kecamatan Jatipurno, Wonogiri, tumpah ruah di Lapangan Kelurahan Jatipurno untuk meramaikan kegiatan jalan sehat peringatan Hari Olahraga Nasional (Haornas) ke-40 bertajuk Jatipurno Festival, Minggu (24/9/2023).

Acara yang diselenggarakan para pemuda itu sekaligus menjadi kegiatan dengan partisipasi warga terbanyak di Jatipurno selama ini. Festival ini pun dimanfaatkan sebagai ajang sosialisasi Pemilu 2024 kepada warga.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Ketua Panitia Jatipurno Festival, Agus Setiawan, 40, mengatakan Festival Jatipurno merupakan kegiatan yang baru kali pertama diselenggarakan para pemuda Kelurahan Jatipurno. Kegiatan ini dilaksanakan dua hari, Sabtu-Minggu (23-24/9/2023).

Rangkaian acara Jatipurno Festival Wonogiri antara lain lomba untuk usia anak sampai dewasa, pergelaran pentas seni lokal, dan ditutup jalan sehat mengitari desa. Adapun lomba tersebut antara mewarnai dan melukis untuk anak-anak dan tarik tambang untuk orang dewasa.

Sementara pentas seni yang ditampilkan seperti ketoprak dengan lakon Alap-Alap Sambernyawa, reog, dan tari tradisional. Lomba dan pentas seni itu dilaksanakan pada Sabtu pagi sampai malam.

Sedangkan jalan sehat yang juga disertai penampilan seni budaya tradisional dilaksanakan Minggu pagi sampai sore. Selama kegiatan sedikitnya lapak usaha mikro kecil (UMK) di sekitar arena kegiatan hampir tak pernah sepi pembeli.

“Ini kali pertama para pemuda di sini menyelenggarakan acara sebesar ini. Sejujurnya, dari dulu kami ingin turut membangun Jatipurno, kami ingin terlibat dan dilibatkan,” kata Agus Setiawan kepada Solopos.com, Minggu.

Anggaran dari Sumbangan Warga

“Syukur sekarang kami digandeng Pak Camat, Pak Lurah dengan memberi kesempatan kepada kami untuk berekspresi. Kami meyakini pemuda juga potensial untuk membangun daerah,” imbuhnya.

Dia menceritakan acara Jatipurno Festival Wonogiri berjalan mengandalkan kegotongroyongan warga desa. Banyak dari mereka yang rela menyumbang baik berupa uang maupun jasa demi terselenggaranya acara tersebut.

Menurutnya, sifat komunal warga Jatipurno masih cukup tinggi. Maka tidak heran acara itu terselenggara dengan anggaran yang relatif sedikit.

“Pemain ketoprak, tani, atau reog itu memang dari mereka sendiri. Artinya mereka yang merupakan bagian dari warga Jatipurno memang ingin guyub, turut meramaikan acara ini meski tidak ada imbalan yang besar,” ujar dia.

Secara blak-blakan ia mengungkapkan acara itu terselenggara hanya dengan anggaran Rp30 juta yang bersumber dari donatur warga. Menurut dia, Festival Jatipurno Wonogiri ini membuktikan pemuda desa/kelurahan tidak bisa diremehkan dalam pembangunan wilayah.

Mereka perlu dilibatkan, diajak serta, dan digandeng untuk menyuarakan ide-ide. Para pemuda ini juga sebenarnya akan senang jika terlibat dalam program-program yang membangun masyarakat desa.

Camat Jatipurno, Wonogiri, Mawan Tri Hananto, mengaku sama sekali tidak menyangka dengan peserta jalan sehat Festival Jatipurno yang mencapai 8.000–9.000 orang pada Minggu pagi itu.

Kendati acara itu diselenggarakan Karang Taruna Kelurahan Jatipurno, para peserta jalan sehat itu nyatanya banyak yang datang dari luar desa/kelurahan bahkan luar kecamatan.

Sosialisasi Pemilu 2024

“Semangatnya luar biasa. Dari kemarin sampai hari ini [Minggu] acaranya selalu ramai. Jujur saja saya sempat kaget dengan banyaknya orang sebanyak ini,” kata dia.

Mawan menjelaskan kegiatan ini memang dimotori para pemuda. Sebelumnya mereka menyampaikan kepada lurah dan camat ingin menyelenggarakan kegiatan yang bisa berdampak baik terhadap sosial dan ekonomi masyarakat Jatipurno.

Hal itu disambut baik oleh pemangku kepentingan dan langsung mendukung program tersebut terlaksana. Dia mengakui dalam dua hari tampak suasana keceriaan yang ditampilkan warga Jatipurno akibat terselenggarannya acara tersebut.

Antarwarga saling berkumpul, bersosialisasi, dan saling bergurau. Kondusivitas juga sangat terjaga. Dalam momen jalan sehat pun mereka tampak sekali bersemangat.

Apalagi panitia menyediakan berbagai macam doorprize mulai dari peralatan rumah tangga, ternak kambing, dan hadiah utama dua unit sepeda motor.

“Momen ini juga sekaligus sebagai sosialisasi Pemilu 2024 kepada warga. Ada petugas KPU dan Bawaslu tingkat kecamatan yang menyosialisasikan hal itu. Ini penting untuk memberi kesadaran warga soal pentingnya demokrasi,” jelas Mawan.

Mawan menyebut Festival Jatipurno, Wonogiri, selain berdampak pada kehidupan sosialnya yang juga berdampak terhadap peningkatan ekonomi warga. Perputaran ekonomi di Jatipurno akibat dari kegiatan itu bisa mencapai puluhan hingga ratusan juta rupiah.

Lapak UMK yang sengaja disediakan panitia saja berjumlah lebih dari 100 pelaku UMK yang menjual kuliner, kerajinan tangan, hingga lainnya.

“Ya kami kira ini bagus dan acara-acara seperti ini harus dilanjutkan para pemuda-pemuda lain di desa/kelurahan Jatipurno. Mereka memang sudah waktunya ambil peran,” kata Mawan.



Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya