SOLOPOS.COM - Kapolres Wonogiri, AKBP Andi Muhammad Indra Waspada Amirullah, menunjukkan barang bukti saat konferensi pers ungkap kasus pembunuhan di Mapolres Wonogiri, Sabtu (9/12/2023). (Solopos.com/Muhammad Diky Praditia)

Solopos.com, WONOGIRI — Kasus pembunuhan berantai dengan tersangka Sarmo, warga Dusun Ciman, Desa Semagar, Kecamatan Girimarto, Wonogiri, sempat ramai dikaitkan dengan fenomena dukun pengganda uang.

Sebagai informasi, sebelum dibeberkan oleh aparat Polres Wonogiri, Sabtu (9/12/2023), kasus ini sempat ramai jadi bahasan di media sosial X (sebelumnya Twitter). Berawal dari cuitan akun @ridwanhr di aplikasi X yang menyebut soal orang hilang dua tahun yang akhirnya ditemukan.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Barusan di desa sebelah ada orang hilang 2 tahun akhirnya ketemu. Ternyata dibunuh sama dukun pengganda uang di wonogiri, dikubur dibawah mesin kayu bersama 5 korban lainnya,” tulis pemilik akun tersebut, Kamis (7/12/2023) malam.

Cuitan itu diunggah pada hari yang sama dengan pembongkaran dua kuburan di wilayah Dusun Ciman, Semagar, Girimarto, Wonogiri, yang belakangan diketahui berisi jasad warga Jatipurno, Wonogiri, Sunaryo, dan warga Trucuk, Klaten, Agung Santoso, yang hilang pada 2022 dan 2021.

Dimintai tanggapan mengenai hal tersebut, Polres Wonogiri membantah ada keterkaitan antara kasus pembunuhan berantai di Dusun Ciman, Desa Girimarto, Kabupaten Wonogiri, yang diduga dilakukan Sarmo, 35, itu dengan isu dukun pengganda uang.

Dari hasil penyelidikan polisi, dipastikan Sarmo bukan dukun pengganda uang seperti informasi yang beredar di media sosial. Pelaku membunuh dua korbannya murni karena urusan bisnis dan utang-piutang.

Kepala Seksi Humas Polres Wonogiri, AKP Anom Prabowo, mengatakan Sarmo tidak pernah bertindak dan tidak pernah mengaku sebagai dukun pengganda uang. Motif Sarmo membunuh dua korbannya asal Kecamatan Jatipurno, Wonogiri dan Kecamatan Trucuk, Klaten, sama sekali tidak berhubungan dengan penggandaan uang.

Dia menjelaskan Sarmo membunuh warga Klaten, Agung Santoso, karena terkait hubungan kerja sama bisnis usaha penggergajian kayu di Dusun Ciman. Tersangka kalap membunuh korban lantaran merasa terdesak untuk memberikan uang bagi hasil dari usaha itu secara maksimal terus menerus.

Tidak Ada Korban Lain

Jenazah korban asal Klaten dikubur Sarmo di area lahan tegalan yang berjarak lebih kurang satu kilometer dari tempat usaha penggergajian yang mereka jalankan.

Sementara warga Jatipurno, Wonogiri, Sunaryo, 47, dibunuh oleh Sarmo lantaran dia tidak mau menebus mobil yang digadai. Ia mengubur korban di bawah tempat tidurnya di lokasi penggergajian. Sarmo membunuh dengan modus memberikan racun potasium sianida di minuman korban.

“Tidak benar bahwa Sarmo dikaitkan sebagai dukun penggandaan uang. Itu kabar medsos yang tidak benar. Sarmo itu bekerja sebagai tukang kayu, punya usaha penggergajian,” kata Anom kepada Solopos.com, Rabu (13/12/2023).

Dia melanjutkan kabar yang menyatakan ada jenazah lain korban pembunuhan Sarmo yang dikubur satu liang secara bersamaan itu juga tidak benar. Korban pembunuhan Sarmo hanya dua orang dan dikubur di lokasi terpisah meski masih dalam satu desa.

Anom menambahkan aparat Polres Wonogiri masih berusaha mendalami kasus pembunuhan tersebut. Tes DNA pada dua jenazah itu pun masih dilakukan untuk memastikan identitas korban.

Salah satu warga Dusun Ciman, Parni, juga menyatakan tidak pernah ada kabar Sarmo bertindak sebagai dukun pengganda uang. Hanya, Sarmo memang sudah lama dikaitkan dengan dua orang hilang asal Jatipurno dan Klaten.

Selain itu, Sarmo juga dikabarkan mencuri mesin gergaji kayu. “Dia [Sarmo] itu orangnya pendiam. Jarang sekali bersosialisasi dengan warga. Jarang srawung. Kalau ada kumpulan atau apa dengan warga desa tidak pernah datang. Dia domisili di sini, tetapi aslinya warga Dusun Tempel, Semagar, Girimarto,” kata Parni.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya