SOLOPOS.COM - Sejumlah pejabat struktural dan fungsional Pemerintah Kabupaten Wonogiri dilantik untuk menduduki jabatan atau posisi baru di Pendapa Rumah Dinas Bupati, Rabu (5/7/2023). (Istimewa/Prokopim Wonogiri)
Solopos.com, WONOGIRI — Sebanyak 332 pejabat Pemkab Wonogiri dilantik untuk menduduki jabatan atau posisi baru. Mereka terdiri atas kepala dinas, eselon III dan IV, pejabat fungsional kesehatan, 56 kepala sekolah.
Kemudian satu auditor, dua pamong belajar, tiga analis sumber daya manusia, satu orang surveyor pemetaan, 212 orang guru. Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Wonogiri, Djoko Purwidyatmo, mengatakan 332 orang itu dilantik oleh Bupati Joko Sutopo di Pendapa Rumah Dinas Bupati, Rabu (5/7/2023).
Dari jumlah tersebut, hanya satu pejabat eselon II Pemkab Wonogiri yang dilantik yakni Herdian sebagai Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Wonogiri. Sebelumnya, Herdian menjabat sebagai Sekretaris Disdukcapil Wonogiri.
“Pak Herdian baru dilantik setelah mendapatkan surat rekomendasi langsung dari Kementerian Dalam Negeri,” kata Djoko kepada wartawan di Pendapa Rumah Dinas Bupati Wonogiri, Rabu.
Dia menerangkan Herdian mengikuti seleksi dua kali. Pertama, seleksi Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT) bersama kepala Disdikbud dan kepala Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman dan Pertanahan (Dispera KPP), beberapa bulan lalu.
Kedua, seleksi yang diselenggarakan Kementerian Dalam Negeri. Surat keputusan pengangkatan Kepala Disdukcapil pun langsung dari Menteri Dalam Negeri.
Sementara kepala dinas lain cukup dengan keputusan bupati. “Hanya jabatan Kepala Disdukcapil yang perlu rekomendasi dari kementerian. Yang lain cukup melalui keputusan bupati,” kata dia.
Menurut Djoko, dengan pelantikan tersebut, kini tidak ada lagi jabatan eselon II yang kosong di lingkungan Pemkab Wonogiri. “Sekarang eselon II, camat, sekretaris camat, kepala sekolah, sudah terisi semua,” ucapnya.
Sementara itu, Bupati Wonogiri, Joko Sutopo, dalam sambutannya, menyampaikan para pejabat yang baru dilantik itu memiliki banyak tugas berat.
Salah satunya harus mampu membantu menurunkan angka kemiskinan hingga satu digit. Dengan begitu, diharapkan tidak ada lagi anak tidak sekolah karena masalah kemiskinan.