SOLOPOS.COM - Petugas puskesmas Kecamatan Jaten tengah memberikan vaksin polio kepada anak di wilayah Dagen pada Rabu (17/1/2024). (Solopos.com/Indah Septiyaning Wardani)

Solopos.com, KARANGANYAR — Program imunisasi polio yang tengah digencarkan Pemerintah Pusat menuai penolakan dari sebagian warga di Kabupaten Karanganyar. Sedikitnya ada 700 keluarga asal Jatiyoso dan Tawangmangu menolak imunisasi polio tersebut.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Karanganyar, Warsito, mengatakan penolakan program imunisasi nasional (PIN) polio dilatarbelakangi beragam alasan. Salah satunya berkaitan dengan keyakinan masing-masing warga.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Berbagai upaya telah dilakukan Dinkes untuk mengajak warga mau mengikuti program imunisasi polio. “Kami dengan tokoh agama dan tokoh masyarakat door to door ke warga. Kami sampaikan bahwa imunisasi aman. Tapi mereka tetap menolak,” kata Warsito, Rabu (17/1/2024).

Pihaknya tak bisa memaksakan warga untuk mengikuti program imunisasi tersebut. Bagi warga yang tetap kukuh menolak imunisasi, diminta menandatangani formulir penolakan. Dalam formulir itu berisi tak akan menyalahkan pemerintah apabila anaknya terserang polio dan mengupayakan mandiri pengobatannya.

“Kami sudah berusaha mencegah penyakit polio melalui imunisasi gratis. Tapi kalau menolak, kami tidak bisa memaksa,” katanya.

Dia mengatakan formulir berisi penolakan imunisasi oleh warga akan dikirim ke Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Selanjutnya Pemkab akan membentuk forum masyarakat peduli imunisasi di wilayah-wilayah penolakan.

Lebih jauh Warsito mengungkapkan sebagian warga yang menolak imunisasi polio itu ada di wilayah Desa Beruk, Kecamatan Jatiyoso dan Kelurahan Kalisoro dan Kelurahan Blumbang, Kecamatan Tawangmangu.

Saat ini program Sub-PIN polio putaran pertama berjalan mulai 15-20 Januari 2024. Vaksin polio diberikan kepada anak-anak usia 0-7 tahun 11 bulan dengan target sasaran ada 95.824 anak. Imunisasi polio akan diberikan sebanyak dua kali.

Tahap pertama dimulai 11-20 Januari 2024. Sedangkan pemberian vaksin polio tahan kedua akan dilakukan pada 19-25 Februari 2024 atau jeda 1 bulan setelah pemerian vaksin tahap pertama.

Kepala Dinkes Karanganyar, Purwati, menyampaikan pemberian imunisasi kepada anak merupakan upaya pencegahan supaya tubuh menjadi kebal terhadap virus polio. Oleh karena itu pihaknya mengimbau para orang tua yang memiliki anak usia 0-7 tahun 11 bulan supaya segera mendatangi tempat pelayanan imunisasi terdekat seperti posyandu.

“Pastikan buah hati kita usia 0-7 tahun 11 bulan mendapatkan obat tetes vaksin polio,” kata Purwati.

Ada banyak lokasi pemberian vaksin di antaranya posyandu, TK, PAUD dan SD. Oleh karena itu pihaknya mengimbau masyarakat supaya berkoodinasi dengan bidan desa setempat atau puskesmas untuk mendapatkan layanan imunisasi.

Dinkes juga  membuka posko di kantor kelurahan/desa dan jemput bola ke TK/KB sesuai jadwal. Baru kemudian menyisir rumah ke rumah yang belum mengikuti PIN.

Pj. Bupati Karanganyar, Timotius Suryadi, tak memungkiri adanya kelompok tertentu yang menolak imunisasi. Meski jumlahnya tak banyak, namun potensial berdampak masif jika anak-anak dari kelompok itu terserang polio dan penyakit lainnya. Dia mengatakan promosi kesehatan perlu lebih digencarkan.

“Kami akan menggandeng tokoh agama dan tokoh masyarakat untuk meyakinkan warga agar mau di imunisasi,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya