Soloraya
Senin, 29 Januari 2024 - 16:55 WIB

Rebus Lilin Lalu Ditinggal, Pabrik Batik di Sragen Nyaris Ludes Terbakar

Tri Rahayu  /  Kaled Hasby Ashshidiqy  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Dua petugas pemadam kebakaran memadamkan sisa-sia bara api yang membakar ruang produksi batik di Kampung Batik Pilang, tepatnya di Dukuh Wirorejan, Desa Pilang, Masaran, Sragen, Senin (29/1/2024). (Istimewa/Polres Sragen)

Solopos.com, SRAGEN — Pabrik batik di Kampung Batik Pilang, Masaran, Sragen, nyaris ludes terbakar pada Senin (20/1/2024) siang. Beruntung kebakaran hebat dapat dihindari setelah api berhasil dipadamkan dalam waktu cepat.

Sumber api diduga berasal dari bocornya lilik batik saat dipanaskan di ruang produksi batik. Api sempat menyambar tumpukan kayu dan kain batik namun akhirnya bisa dipadamkan.

Advertisement

Kapolres Sragen, AKBP Jamal Alam, melalui Kapolsek Masaran, Iptu Syamsudin, menyampaikan kebakaran itu terjadi di ruang produksi pabrik batik di Dukuh Wirorejan RT 023, Desa Pilang. Pabrik batik itu diketahui milik Ibnadien Wahyu Triatmoko, warga setempat.

Sebelum kebakaran terjadi, awalnya seorang karyawan pabrik batik merebus lilin batik (malam) menggunakan panci besar di tungku kayu pada pukul 10.00 WIB. Rebusan lilin itu ditinggal karyawan tersebut untuk melaksanakan Salat Zuhur di masjid yang berjarak sekitar 150 meter.

“Setelah salat, dia melihat api yang membesar dengan asap tebal serta lilin batik yang meleleh keluar dari panci tempat merebus lilin batik tersebut. Dia mencoba memadamkan api dengan menyemprotkan air ke sumber api. Namun, api tak bisa dipadamkan dan semakin membesar. Api kemudian menyambar tumpukan kayu bakar dan kayu rangka atap serta kain batik yang dijemur,” jelas Syamsudin, Senin.

Advertisement

Sejumlah karyawan lain menyelamatkan kain batik di dekat tungku pembakaran dan meminta tolong. Warga sekitar kemudian berdatangan ikut membantu memadamkan api menggunakan dua tabung alat pemadam api ringan (APAR). Warga lainnya melaporkan kejadian itu ke Tim Pemadam Kebakaran Satpol PP Sragen dan Polsek Masaran.

“Akhirnya api padam setelah dua mobil damkar datang. Akibat musibah itu delapan potong kain batik terbakar,” jelasnya. Dia memperkirakan kerugian material hanya Rp1,5 juta.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif