SOLOPOS.COM - Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati (kanan) membawa seekor sapi jenis simental anakan yang ia beli seusai meresmikan Pasar Hewan Sumberlawang, Sragen, Selasa (16/1/2024). (Istimewa/Diskominfo Sragen)

Solopos.com, SRAGEN — Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati, mendadak membeli seekor sapi jantan jenis simental anakan seharga Rp6,5 juta saat meresmikan Pasar Hewan Sumberlawang, Sragen, Selasa (16/1/2024). Bupati membeli sapi hanya untuk nglarisi pedagang ternak di pasar yang selesai direhab dengan dana Rp6,3 miliar pada 2023 lalu itu.

Bupati Yuni menilai setelah direhab pasarnya menjadi bagus, bersih, parkirnya luas, dan fasilitas pendukungnya memadai. Rehab Pasar Hewan Sumberlawang itu sebagai uapaya meningkatkan pelayanan di pasar dengan konsep satu pintu sehingga memudahkan pengawasan hewan ternak.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

“Ya, tadi beli sapi buat sekadar nglarisi yang jualan hari ini. Tadi saat beli sapi itu seru karena dikerumuni para bakul sapi. Saking banyaknya yang menawarkan sehingga enggak tahan dan akhirnya beli juga,” ujar Yuni kepada Solopos.com, Selasa siang.

Yuni menitipkan sapinya kepada Kepala Desa Ngandul, Sumberlawang, untuk dirawat dan dipelihara dengan baik.

Pasar Hewan Sumberlawang direhab 3 Mei-28 Oktober 2023 dengan dana APBD Rp6.315.548.000. Setelah direhab pelayanan Pasar Hewan Sumberlawang meningka, kini ada pemeriksaan kesehatan hewan, pemeriksaan kebuntingan, dan sebagai pusat jual beli hewan ternak.

Warga sekitar diimbau untuk turut serta menjaga Pasar Hewan Sumberlawang agar tidak disalahgunakan untuk kegiatan di luar peruntukan pasar.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP3) Sragen, Eka Rini Mumpuni Titi Lestari, menjelaskan Pasar Hewan Sumberlawang bisa menampung 250-300 ekor sapi. Kapasitas  itu hampir sampa dengan kapasitas Pasar Hewan Nglangon, Sragen Kota.

“Setelah rehab selesai, maka pelayanan parkir kendaraan memadai, nyaman, dan luas. Ada fasilitas musala dan toilet yang nyaman pula. Penjual ternak juga sudah tertata dengan baik. Pedagang kaki lima pun berjualan di luar area pasar. Pasar Hewan Sumberlawang ini ramai pada pasaran pahing untuk sapi dan pasaran Pon untuk ternak kambing,” jelasnya.

Para pedagang di Pasar Hewan Sumberlawang tak hanya dari Sragen. Ada juga yang dari Grobogan dan Boyolali. Sebelumnya, Pasar Hewan Sumberlawang dikelola Dinas Perindustrian dan Perdagangan sebelum diserahkan ke DKP3.

Dengan kenyamanan fasilitas dan pelayanan, Eka berharap pengunjung pasar meningkat seiring dengan banyaknya jumlah hewan ternak yang dijual. Ketika pasarnya ramai, potensi pendapatan daerah pun meningkat. Pasalnya setiap hewan ternak yang laku dijual dikenai retribusi.

“Saya tidak hafal nilai retribusinya. Ada juga retribusi jasa pelayanan dan pemeriksaan hewan. Dengan pembangunan pasar otomatis target pendapat menjadi naik,” jelasnya.

Di Sragen terdapat lima pasar hewan, dua di antaranya yang paling besar di Sragen, yakni Pasar Hewan Nglangon dan Pasar Hewan Sumberlawang. Tiga pasar hewan lainnya terhitung kecil karena hanya menjual kambing, yakni di Pasar Tanon, Pasar Sukodono, dan Pasar Sambirejo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya