SOLOPOS.COM - Penampilan The Flash Rock Band pada acara Rock in Monpers di pelataran Monumen Pers Nasional Solo, Sabtu (25/5/2024) malam. (Solopos.com/ Ahmad Kurnia Sidik).

Solopos.com, SOLO – Pelataran Monumen Pers Nasional Solo menjadi tempat pelampiasan kangen warga Solo atas musik pop-rock, Sabtu (25/5/2025) malam.

Malam itu ada pertunjukan musik pop-rock era 80-an dengan bintang tamu The Flash Rock Band. Berdasarkan pantauan Solopos.com, pergelaran bertajuk “Rock in Monpers” itu dimulai sekitar pukul 19.00 WIB. Pengunjung laki-laki dan perempuan, berusia tua dan muda, berdatangan bahkan sebelum pertunjukan dimulai.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Tanpa basa-basi dalam pembukaannya, The Flash Rock Band langsung membawakan tiga lagu dari dua band kawakan asal Inggris, yakni dua dari Rolling Stone dan satu lagu dari Deep Purple. Bersamaan dengan itu, pengunjung semakin tak terbendung, sebagian langsung menuju bangku-bangku yang telah disediakan, sebagiannya lagi mengantre menukar kupon yang didapatkan secara cuma-cuma dari penyelenggara untuk ditukar menjadi teh hangat atau es, serta makanan ringan yang bisa dinikmati sembari ikut bernyanyi.

Menuju lagu keempat, The Flash Rock Band menghentikan permainannya. Sang vokalis baru menyapa para pengunjung yang masih terus berdatangan.

“Selamat malam warga Solo. Malam ini di Monumen Pers, kita merayakan kenangan dengan lagu-lagu pop-rock lawasan,” kata Vokalis The Flash Rock Band, Robi dari panggung yang berhiaskan empat patung naga.

Ia kemudian memilih lagu yang tepat, yakni yang dianggap sebagai lagunya sejuta umat, dan mengajak penonton untuk bernyanyi bersama. Lagu itu ialah yang ditulis oleh gitar asal Amerika Serikat, Danny Whitten, dan direkam pertama kali direkam oleh band rock Crazy Horse, namun menjadi populer karena Rod Stewart, judulnya I Don’t Wanna Talk About It.

I don’t wanna talk about it / How you broke my heart / If i stay here just a little bit longer / If i stay here, won’t you listen to my heart? / Oh, my heart. Ikut pengunjung bernyanyi sembari pada mengangkat tangan dengan hanya diiringi bas.

Menjadi lebih menarik ketika vokalis berambut gondrong itu menyapa dan mengajak salah satu artis Solo yang menjadi pemenang Akademi Fantasi Indosiar 2 (AFI), Theodora Meilani Setyawati alias Tia AFI. Ia kemudian turut menyanyikan dua lagu, salah satunya berjudul Zombie garapan band rock asal Irlandia, The Cranberries.

Tia AFI yang malam itu mengenakan pakaian berwarna biru sambil menggendong tasnya terlihat sangat menghayati lagu yang dinyanyikannya. Sesekali melompat-lompat mengajak penonton menikmati pertunjukan musik malam itu. Selesai bernyanyi, ia turun.

“Ini [kehadiran Tia AFI] kesempatan langka, kalau bayar lumayan mahal ini,” ujar sang vokalis Robi berkelakar.

Sementara itu, kepada Solopos.com, Tia AFI menyampaikan sangat tertarik dengan pertunjukan musik malam itu dan baru kali itu dia hadir. Mulanya, ia sedang makan di salah satu warung makan di depan Monumen Pers. Sembari makan, dia mengikuti dari kejauhan Rock in Monpers itu.

“Semakin saya ikuti lagu-lagunya dan juga suara vokalisnya, kok menarik. Akhirnya saya ke sini. Eh rupanya disuruh naik panggung,” kata Tia AFI.

Menurut dia, Rock in Monpers malam itu memberi warna tersendiri bagi pergelaran musik di Solo. Terutama yang gratisan.

“Ternyata antusias warga Solo luar biasa untuk musik-musik pop-rock begini. Bisa jadi warga Solo sudah kangen dengan warna musik seperti ini. Dan semoga ke depannya diadakan lagi,” pungkasnya.

Tak berlebihan apa yang disampaikan oleh Tia AFI itu. Pantauan Solopos.com sekitar pukul 21.00 WIB, pengunjung masih terus berdatangan. Membuat tempat yang telah disediakan tidak mampu menampungnya. Alhasil, banyak dari pengunjung mengikuti pertunjukan itu dengan berdiri di pinggir jalan. Bahkan, tak jarang pula dari seberang jalan atau duduk di kastin jalan sembari menikmati pertunjukan.

Salah satu warga Banjarsari, Erwin, mengaku sangat menikmati pertunjukan tersebut. Ia bersama istri dan kedua anaknya berkunjung ke pelataran Monumen Pers itu memang untuk menonton Rock in Monpers. Sementara istri dan anaknya bermain di taman di depan Monpers, Erwin berdiri menikmati lagu-lagu pop-rock era 80-an.

“Sampai sini sekitar pukul 20.00 WIB tadi. Karena memang lihat baliho di depan Monpers bakal ada konser pop-rock, makanya ke sini,” kata dia saat berbincang dengan Solopos.com.

Erwin kemudian bercerita, bahwa dia memang mengagumi rock sejak lama. Berbagai konser atau pun festival rock yang digelar di Solo selalu dia ikuti. Namun, lanjut dia, belakangan hari hal tersebut seolah langka. Karena itu, hadirnya Rock in Monpers merupakan angin segar baginya.

“Saya kangen musik keras gini. Di Solo sudah terlalu sering dangdut dan sejenisnya. Sekarang langka [musik] rock-rockan begini. Semoga sering-sering ada ke depannya. Lumayan hiburan gratis bagi masyarakat seperti saya dan yang lainnya, yang suka denga musik seperti ini,” ujarnya.

Berbicara rock di Solo apalagi Rock in Monpers itu mengusung tema musik pop-rock era 80-an rasanya tak lengkap jika tidak membawakan lagu dari band legendaris yang pernah membawa nama Solo dalam kancah nasional dengan memenangkan Festival Rock Indonesia ke-6 Log Zhelebour, yakni Kaisar Band.

Memang, pada pertunjukan malam itu lagu rock Indonesia yang pertama dibawakan The Flash Rock Band ialah Semut Hitam– nya Godbless. Baru setelahnya, diikuti dua lagu andalan Kaisar Band, Kerangka Langit dan Garis Bintang.

Sebagian penonton yang tak asing dengan lagu-lagu itu, ikut bernyanyi dari awal hingga akhir. Ada beberapa lagu rock dalam negeri lainnya yang juga dinyanyikan malam itu, seperti dari Powerslaves, Iwan Fals, dan sebagainya. Juga dari luar negeri lainnya, seperti Led Zeppelin, Queen, Europe, Iron Maiden, dan sebagainya.

Rock in Monpers ditutup dengan Always- nya Bon Jovi: And i will love you baby, always / And i’ll be there forever and a day, always.

Sebelumnya, Kasubag Umum Monumen Pers Nasional Solo, Kuncoro Mahendro Suryo menyampaikan bahwa acara Rock in Monpers itu merupakan bagian dari acara rutin yang digelar tiap bulan pada minggu ketiga. Biasanya pertunjukan musik yang ditampilkan ialah keroncong. Pilihan pop-rock malam itu karena masukan-masukan dari pengunjung Monumen Pers, sekalian memberi warna baru bagi pergelaran di Monumen Pers serta memberi ruang bagi musisi-musisi di Solo.



“Warga Solo juga pengen kekhasan dari tiap-tiap musik agar ditampilkan di Monumen Pers ini,” kata Yoyok, sapaan akrabnya, saat berbincang dengan Solopos.com di Monumen Pers Nasional, Sabtu (25/5/2024) malam.

Menurut dia, hadirnya pertunjukan musik bulanan sebagai upaya agar warga Solo mengenal lebih dekat dengan Monumen Pers serta menghilangkan kecanggungan masyarakat terhadap museum, dalam hal ini Monumen Pers.

Kaget Antusias Penonton

Puluhan lagu dibawakan oleh The Flash Rock Band malam itu. Mulai pukul 19.00 WIB hingga pukul 22.00 WIB, tanpa ada jeda.

“Yang jeda hanya saya sendiri sebagai vokalis karena tadi kedatangan Tia AFI, temen-temen lain tidak jeda,” kata Robi saat berbincang dengan Solopos.com, Sabtu (25/5/2024).

Kendati tanpa jeda, performa band itu tampak stabil. Karena memang sejak awal berdiri pada 2008 lalu, band dengan personel Yudi Emprit sebagai gitaris, Danang sebagai keyboardist, Toni sebagai basis, Latif sebagai drummer, serta Robi sebagai vokalis itu spesialisasinya klasik rock, terutama era 80-an dan 90-an.

The Flash Rock Band memang berkomitmen tidak akan mengeluarkan single ataupun album. Pada awal berdirinya, mereka mengekspresikan musiknya di Taman Hiburan Remaja (THR) Sriwedari, hingga THR ditutup. Setelahnya dan hingga saat ini, mengekspresikannya di kafe, hotel, dan di Koridor Gatot Subroto.

“Kalau pun ada yang mau ngeluarin lagu, itu di proyek lainnya. Kalau The Flash begini, saja,” kata Robi.

Rock in Monpers malam itu cukup mengagetkan bagi Robi dengan tingginya antusias penonton. Awalnya ia menduga pertunjukan akan sepi karena pertama, gelaran musik bulanan di Monumen Pers identik dengan keroncong, kedua, adanya pergeseran selera musik anak zaman sekarang.

“[Awalnya mengira] Mungkin sekarang era dangdut dan sebagainya. Tapi, begitu tampil tadi, saya puas. Sering-seringlah adakan yang begini. Dua minggu sekali, mungkin,” kata dia sambil tertawa.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya