SOLOPOS.COM - Sepeda motor warga tertimpa pohon tumbang di kawasan Pura Mangkunegaran, Solo, Selasa (24/10/2023). (Solopos/Joseph Howi Widodo)

Solopos.com, SOLOHujan deras disertai angin kencang melanda Kota Solo, Selasa (24/10/2023) sore.

Akibat angin kencang pohon-pohon bertumbangan di sejumlah lokasi di Kota Solo, Selasa sekitar pukul 16.00 WIB. Pohon tumbang menimpa mobil dan motor di depan Stasiun Balapan Solo dan sekitar Pura Mangkunegaran.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Informasi yang dihimpun Solopos.com, Selasa, hujan dengan intensitas tinggi disertai angin kencang mengguyur wilayah Kota Solo pada pukul 16.00 WIB.

Sejumlah pohon tumbang di sejumlah lokasi, mulai dari Selter Manahan, jembatan Pasar Gede, Badran Manahan, DPRD Solo, kantor Kelurahan Gilingan, Stasiun Balapan Solo hingga sekitar Pura Mangkunegaran.

Pohon tumbang di depan Stasiun Balapan Solo bahkan menimpa mobil. Saat kejadian, mobil tersebut melewati jalan di depan stasiun. Petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan sukarelawan bencana alam langsung mengevakuasi sopir mobil. Sopir mobil lantas dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis.

“Sudah terkondisikan. Sopir mobil dibawa ke RS PKU Muhammadiyah Solo,” kata perwakilan Taruna Siaga Bencana (Tagana) Solo, Yudha, Selasa petang.

Sementara, pohon tumbang di sekitar Pura Mangkunegaran menimpa pengendara sepeda motor. Beruntung, pengendara sepeda motor bisa menyelematkan diri sesaat setelah pohon tumbang ke jalan raya.

Tak lama kemudian sukarelawan bencana dibantu masyarakat membersihkan sisa-sisa pohon tumbang di jalan raya. Sehingga, tidak mengganggu akses para pengguna jalan.

“Anginnya cukup kencang sehingga banyak pohon tumbang di sejumlah lokasi di Solo,” kata dia.

Sementara itu, Jl A Yani, tepatnya Viaduk Gilingan, Solo tergenang saat hujan deras mengguyur Kota Solo, Selasa (24/10/2023) sore.

Salah satu warga, Yono, 42, menjelaskan kondisi Viaduk Gilingan tergenang sore ini. Kondisi wilayah mengalami pemadaman listrik. “Banjir di barat rel,” jelasnya melalui Whatsapp.

Kondisi Viaduk Gilingan tergenang juga diunggah akun Instagram @soloinfo. Sejumlah kendaraan roda dua nekat menerobos banjir. Kedalaman genangan selutut orang dewasa.

Sejumlah pengendara sepeda motor mendorong sepeda motornya melewati genangan. Anak-anak ikut membantu mendorong sepeda motor.

Viaduk Gilingan pernah ditutup total sejak Februari 2023 sampai Sabtu (8/7/2023) malam. Viaduk Gilingan lalu lintasnya semakin padat selama simpang Joglo ditutup total sampai November 2023.

DPRD Mati Lampu

DPRD Solo listrik padam Gibran Rakabuming Raka
Rapat paripurna DPRD Solo dengan agenda jawaban wali kota atas pandangan umum fraksi, Selasa (24/10/2023) diwarnai listrik padam. (Solopos.com/Kurniawan)

Di sisi lain, Rapat paripurna DPRD Solo dengan agenda jawaban Wali Kota atas pandangan umum fraksi-fraksi DPRD Solo pada Selasa (24/10/2023) diwarnai listrik padam.

Pantauan Solopos.com, Selasa (24/10/2023), rapat paripurna yang digelar pukul 15.30 WIB itu baru berjalan sekitar 45 menit dan saat itu Wali Kota Gibran Rakabuming Raka tengah menyampaikan materi jawaban atas pandangan umum fraksi di DPRD Solo.

Namun, sekitar pukul 16.15 WIB, listrik di kawasan gedung Dewan tiba-tiba padam dan membuat sidang paripurna diskors. Hal itu membuat Gibran menunggu untuk menyampaikan jawaban. Sejumlah staf Setwan tengah menyiapkan alat komunikasi wireless untuk melanjutkan rapat paripurna.

Menurut keterangan sejumlah anggota DPRD Solo, sebetulnya gedung Dewan sudah memiliki genset untuk antisipasi jika mati lampu. Namun demikian, saat itu kondisi genset rusak dan ketika listrik padam tidak mampu mengkaver listrik cadangan di gedung Dewan.

Akibatnya rapat tersebut harus diskors atau terhenti sekitar 30 menit lantaran alat komunikasi dan lampu penerangan tidak berfungsi. Bahkan Gibran sempat membacakan jawaban Wali Kota Solo atas pandangan umum fraksi-fraksi memakai lampu outdoor. Sebab rapat diputuskan untuk dilanjutkan kendati listrik belum menyala.

Ketika itu Teguh sempat memegangi lampu outdoor agar dokumen di depan meja Gibran dan pimpinan DPRD Solo bisa terbaca. Namun tak berselang lama aliran listrik kembali menyala, dan rapat DPRD Solo bisa dilanjutkan dengan kondisi yang terang.

Saat dimintai tanggapan seusai rapat, Teguh, tidak banyak berkomentar terkait sikapnya memegangi lampu outdoor. Dia hanya tersenyum sembari berpamitan kepada awak media. Namun ihwal padamnya aliran listrik dia menilai hal biasa saat hujan turun.

“Ya biasa hujan pertama, ada angin dan beberapa pohon tumbang, sekitar 13 pohon yang tumbang. Ada kendaraan tertimpa [mobil ada orangnya] tapi tidak cedera. Sudah ada laporan, biasanya begitu. Ya Pemkot itu nanti harus memberi ganti rugi,” tutur dia.

Namun, menurut Teguh, dampak dari hujan deras yang disertai angin kencang sore itu diinventarisasi terlebih dulu. Setelah itu baru diputuskan langkah-langkah penanganannya. “Biar mereka pada laporan dulu, mana-mana saja korbannya, siapa,” urai dia.

Teguh meminta kejadian padamnya airan listrik saat Rapat Paripurna DPRD Solo tidak dibesar-besarkan. Apalagi rapat paripurna bisa dilanjutkan setelah aliran listrik kembali menyala. “Uwis, aja ngono-ngono lah. Ya tadi lancar-lancar saja,” terang dia.



Teguh menyatakan padamnya aliran listrik termasuk karena bencana alam yang tidak bisa diprediksi sebelumnya. Bencana bisa terjadi di mana saja, baik di Solo, Jakarta, maupun tempat-tempat istimewa. “Tadi kami langsung kontak ke PLN,” kata dia.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya