SOLOPOS.COM - Bayi perempuan kembar tiga yang lahir dari rahim ibu asal Kerjo, Karanganyar berhasil dilahirkan di RSUD dr Soehadi Prijonegoro Sragen. (Solopos.com/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN — Bayi kembar tiga merupakan kasus kelahiran yang langka. RSUD dr. Soehadi Prijonegoro (RSSP) Sragen sudah tiga kali menangani kasus bayi triplet alias kembar tiga. Proses persalinan bayi perempuan kembar tiga yang lahir Jumat (15/3/2024) lalu merupakan kasus kali ketiga atau terbaru.

Wakil Direktur Pelayanan RSUD Sragen, dr. Haris Almacca, menyampaikan tiga kasus triplet tersebut berhasil ditangani dengan baik oleh dokter spesialis kandungan dan dokter spesialis anak. Keberhasilan dalam penanganan bayi triplet ini menjadi kebanggaan RSUD Sragen karena pelayanan dan kelengkapan peralatan medis yang disediakan dapat diandalkan.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

“Dengan keberhasilan penanganan kelahiran bayi kembar tiga ini sangat bisa diandalkan masyarakat untuk kasus-kasus lainnya, atau kasus yang tidak bisa ditangani oleh rumah sakit lainnya. Dulu pernah ada kasus triplet, di mana bayi yang pertama lahir duluan di rumah sakit lain dan dua bayi lainnya lahir di RSUD Sragen. Jadi RSUD Sragen ini menjadi rujukan dari sejumlah RS di Sragen,” ujar Hari kepada wartawan di kantornya, Jumat (22/3/2024) siang.

RSUD Sragen akan bekerjasama dengan Dinas Kesehatan, terutama dengan pihak puskesmas dalam penanganan lanjutan bayi kembar tiga ini.

Dokter spesialis anak RSUD Sragen, dr. Istika Wulandari, Sp. A., menyampaikan bayi kembar tiga itu direncanakan pulang pada Jumat ini tetapi baru dikomunikasikan dengan orang tua para bayi perempuan itu untuk persiapannya. Sebelum bayi pulang, RSUD harus memastikan orang tua di rumah mampu merawat sang bayi.

“Kami memastikan kondisi ibunya. Perlu ada persiapan inkubator di rumah. Biasanya kami kerja sama dengan bidan desa. Kemudian ibu bayi biasanya diberi latihan karena bayi ini harus disusui 2-3 jam sekali. Cara memandikannya bagaimana, dan seterusnya. Ketika orang tua sudah siap baru dipulangkan,” ujar Istika.

Dia khawatir rumah si bayi belum siap atau mungkin orang tua belum siap sehingga dirawat dulu di RSUD. Intinya, RSUD tidak terburu-buru untuk memulangkan ketiga bayi kembar itu.

Lebih jauh Istika menerangkan kondisi bayi secara keseluruhan baik, sudah bisa minum, sudah bisa adaptasi di luar inkubator, dan minumnya juga sesuai target 10-15 cc.

Untuk meningkatkan berat badan bayi, jelas dia, tentunya harus minum air susu ibu (ASI) lebih sering. Untuk bayi lahir dengan berat badan rendah, kata dia, perlu ada edukasi laktasinya, yakni minum setiap dua jam sekali dengan target 15-20 cc dan naik secara bertahap sampai dengan berat badan normal.

“Kalau melihat kondisi ibunya kemarin kesannya kurang memungkinkan karena agak lemah dan ada juga riwayat tensi tinggi dan sesak napas. Selama perawatan, kami beri nutrisi dengan menggunakan susu khusus untuk berat badan rendah supaya berat badannya naik,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya