Solopos.com, SRAGEN — Kebakaran hebat melanda rumah hunian milik warga Dukuh Giri Kota, Desa Girimargo, Kecamatan Miri, Sragen, Sabtu (30/9/2023) pagi. Pemadaman api membutuhkan waktu 1,5 jam. Tidak ada korban jiwa dalam musibah tersebut tetapi kerugian material diperkirakan mencapai Rp100 juta.
Kebakaran itu dilaporkan pada pukul 10.43 WIB dan baru pada pukul 12.30 WIB api bisa dipadamkan. Rumah hunian yang terbakar itu milik Sumadi, 69.
“Awalnya, pada pukul 09.50 WIB, Sumadi membakar sampah di dalam rumah, dekat dengan kandang ayam. Korban mengira bara api sudah padam. Korban meninggalkan rumah ke sawah atau ladang. Setelah selesai dari sawah atau ladang, korban pulang dan tidur. Kemudian salah satu warga mencium bau asap. Setelah dicari asal ternyata asap itu dari rumah Sumadi sudah terbakar di bagian belakang,” jelas Kabid Pemadam Kebakaran Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Sragen, Tommy Isharyanto.
Warga lantas mencari pmilik rumah itu dan kemudian menghubungi Camat Gemolong, Ancil Sudarto, untuk meminta bantuan petugas pemadam kebakaran di Pos Gemolong. Setelah menerima laporan itu, petugas pemadam kebakaran Pos Gemolong langsung bergerak ke lokasi kebakaran.
“Dari Sragen juga dikirim dua unit mobil pemadam kebakaran sehingga total ada tiga unit mobil kebakaran yang menangani api di Girimargo. Kami menduga sumber api dari pembakaran sampah di rumah bagian belakang,” jelasnya.
Tommy menyampaikan rumah berukuran 8 meter x 12 meter itu hangus rata dengan tanah. Perabot rumah tangga, dapur, dan seisi rumah ludes menjadi abu.
Kebakaran itu membuat warga sekitar panik lantaran lokasi rumah Sumadi dekat dengan kios-kios. para pedagang pemilik kios buru-buru menyelamatkan dagangannya khawatir api turut membakar kios. Untungnya api lebih dulu dipadamkan sebelum merembet.
Untuk sementara, Sumadi dan keluarganya harus mengungsi ke rumah saudara terdekat.
Banyak pihak membantu proses pemadaman. Selain petugas damkar, ada anggota TNI, Polri, Puskesmas Miri, PLN, Muspika Miri, Kades Jeruk Miri, Trantib Kecamatan Miri, Tagana, dan Redam Gemolong ikut membantu pemadaman. Begitu juga dengan anggota Gemolong Escouting Ambulance, Sumberlawang Rescue, Rapi Rescue, Abimanyu Amulanas, Relawan Wong Salam, Relawan KWS, Saganu, Exalos Regional Sragen, dan warga setempat.
Kapolres Sragen, AKBP Jamal Alam, melalui Kapolsek Miri, Iptu Prayitno, memprediksi kerugian yang diderita korban mencapai Rp100 juta.