Soloraya
Selasa, 9 Januari 2024 - 08:14 WIB

Rumah Warga Sidoharjo Sragen Ambrol Akibat Abrasi Bengawan Solo

Tri Rahayu  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Polisi mengecek kondisi rumah kosong milik warga yang ambrol karena terdampak abrasi Bengawan Solo di Desa Tenggak, Kecamatan Sidoharjo, Sragen, Senin (8/1/2024). (Istimewa/Polres Sragen)

Solopos.com, SRAGEN–Bangunan rumah berukuran 3 meter x 4 meter milik warga di Dukuh Nyawak, Desa Tenggak, Kecamatan Sidoharjo, Sragen, terdampak abrasi Bengawan Solo sehingga longsor, Senin (8/1/2024) sore. Tidak ada korban jiwa dalam musibah itu tetapi rumah milik warga tersebut ambrol.

Kapolres Sragen AKBP Jamal Alam melalui Kapolsek Sidoharjo Sragen AKP Harno kepada wartawan, Selasa (9/1/2024), mengungungkapkan bencana tanah longsor yang disebabkan abrasi Sungai Bengawan Solo itu terjadi di wilayah Desa Tenggak saat hujan deras, Senin sore.

Advertisement

Dia mengatakan rumah yang ambrol karena tanahnya longsor itu milik Sunardi, 60, warga Dukuh Nyawak RT 001, Desa Tenggak, Sidoharjo.

“Rumah itu berukuran 12 meter persegi yang terbuat dari tembok batu bata dan bambu dan sudah dalam kondisi tidak layak huni. Rumah itu juga dalam keadaan kosong dan tidak terawat,” ujarnya

Harno menerangkan curah hujan yang tinggi beberapa hari terakhir membuat debit aliran Sungai Bengawan Solo mengalami kenaikan yang menyebabkan abrasi pada daerah bantaran sungai.

Advertisement

Abrasi itu, kata dia, berdampak pada satu rumah warga ambrol. “Kami bersama Koramil mendatangi lokasi kejadian dan mengimbau ke masyarakat agar waspada terhadap abrasi,” ujarnya.

Sebelumnya, peristiwa tanah longsor juga terjadi Dukuh Sendangrejo, Desa Wonotolo, Gondang, Sragen, Selasa (2/1/2024) lalu. Tanah longsor itu terjadi di kediaman Cahyono, 53, dan Marto Wiyono Rebo, 62, warga setempat.

Kapolsek Gondang , Sragen, AKP Joko Widodo, mengatakan saat hujan korban Marto Wiyono mendengar suara tanah longsor di belakang rumah. Setelah dilihat, ujar dia, sebagian tanah dekat rumah longsor ke Sungai Tlogojati. Kemudian tanah milik Cahyono, kata dia, juga ikut longsor ke sungai karena abrasi.

Advertisement

“Tanah yang longsor ke sungai itu lebarnya 2-5 meter dengan ketinggian tebing sungai sampai 15 meter. Tidak ada korban jiwa tetapi rumah kedua korban terancam abrasi itu karena rumah itu masih dihuni. Pihak DPU dan BPBD sudah mengecek lokasi dan untuk penanganannya sudah disampaikan ke Bupati secara tertulis,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif