SOLOPOS.COM - Suasana rumah duka anggota KPPS Desa Karangturi, Kecamatan Gantiwarno, Klaten, yang meninggal dunia, Kamis (15/2/2024). (Solopos/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN — Seorang perempuan anggota kelompok penyelenggara pemungutan suara atau KPPS asal Desa Karangturi, Kecamatan Gantiwarno, Klaten, meninggal dunia seusai dirawat di rumah sakit, Kamis (15/2/2024).

Sebelumnya, petugas KPPS bernama Dewi Indriyani Koesnadi, 43, warga Dukuh Bendungan, Desa Karanturi, Kecamatan Gantiwarno, itu sempat dibawa ke rumah sakit setelah mengeluh sakit ketika bertugas di tempat pemungutan suara (TPS), Rabu (14/2/2024).

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Dewi bertugas di TPS 04, Desa Karangturi, di meja pendaftaran pemilih. Ketua PPK Gantiwarno, Iwan Subandi Budianto, menjelaskan Dewi sempat bertugas di TPS 04 pada Rabu pagi.

“Sekitar pukul 09.30 WIB, kami mendapatkan kabar ada kejadian di TPS 04 Desa Karangturi. Saat itu masih proses pemungutan suara. Dia mengatakan dalam kondisi lemas,” kata Iwan saat ditemui wartawan di rumah duka, Kamis (15/2/2024).

Dewi kemudian dibawa ke puskesmas dan dirujuk ke rumah sakit. Namun, pada Kamis sekitar pukul 01.30 WIB, Dewi dinyatakan meninggal dunia setelah sempat menjalani perawatan.

Iwan menjelaskan saat proses pendaftaran menjadi anggota KPPS, Dewi sebenarnya sudah lolos skrining kesehatan. Dalam perjalanannya, Dewi sempat menjalani rawat inap di rumah sakit.

Sekitar empat hari menjelang Pemilu, Dewi pulang dari rumah sakit. Petugas panitia pemungutan suara (PPS) sempat mendatangi Dewi dan keluarganya untuk memastikan kondisinya. Jika kondisi kesehatannya tak memungkinkan, Dewi sudah disarankan untuk tidak melanjutkan tugas sebagai KPPS.

Namun, Dewi tetap berkukuh tetap bertugas pada hari pencoblosan dan menyatakan dirinya sehat. “H-1 Pemilu petugas PPS kembali memantau dan yang bersangkutan, karena semangatnya yang tinggi di kepemiluan, tetap menyatakan akan bertugas. Kemudian disarankan agar tidak terlalu capai dan kondisinya selalu dipantau,” kata Iwan.

Ketua PPS Desa Karangturi, Sunarto, juga menjelaskan hal yang sama. Dewi memiliki semangat tinggi untuk bertugas saat Pemilu. PPS juga menyarankan agar Dewi segera istirahat saat merasa lelah.

4 Kali Jadi Petugas KPPS

“Kemudian kami mendapatkan kabar dari pengawas desa bahwa Dewi sakit. Saya ke sana dan melihat kondisinya sudah pucat. Sempat tetap ingin bertugas. Kemudian kami menghubungi bidan desa dan [Dewi] dibawa ke puskesmas dan setelah itu dirujuk ke rumah sakit,” ungkap dia.

Sunarto menjelaskan Dewi sudah memiliki pengalaman menjadi petugas KPPS pada beberapa kali penyelenggaraan Pemilu. “Kalau tidak salah sudah empat kali bertugas menjadi KPPS dan selama ini lancar-lancar saja,” jelas Sunarto.

Sehari-hari Dewi beraktivitas sebagai pengajar TK dan Taman Pendidikan Al Qur’an (TPA). Dia meninggalkan seorang suami dan tiga orang anak.

Suami Dewi, Riyanto, mengatakan Dewi memiliki riwayat sakit hipertensi dan rutin meminum obat. Dia juga membenarkan beberapa waktu lalu Dewi sempat opname lalu kondisinya membaik hingga diperbolehkan pulang.

“Semangatnya untuk berjuang itu tinggi. Soal materi bisa dicari. Tetapi dia ingin berjuang, ingin beramal,” ungkap Riyanto.

Sementara itu, komisioner KPU mendatangi rumah duka, Kamis. Dalam kesempatan itu, komisioner bertemu dengan keluarga, PPS, serta PPK Kecamatan Gantiwarno.

“Kami sudah koordinasi dengan keluarga. Tetap nanti ada santunan atau tali asih dari KPU dan sudah disiapkan beberapa syarat administrasi,” kata Ketua Divisi Sosialisasi Pendidikan Pemilih Partisipasi Masyarakat dan SDM KPU Klaten, Muhammad Ansori.

Ansori menjelaskan dari laporan yang masuk hanya satu petugas KPPS di Klaten yang meninggal dunia setelah menjalani perawatan di rumah sakit.

“Laporan yang kami terima satu kejadian ini. Kemarin memang sempat ada [KPPS] yang menjalani rawat inap karena mengalami demam berdarah. Itu dua hari sebelum coblosan. Kemudian dilakukan PAW [pengganti antarwaktu] dan itu berdasarkan kemauan yang bersangkutan,” kata Ansori.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya