SOLOPOS.COM - Dua warga penyedia jasa salon sapi merapikan tanduk sapi betina di Pasar Hewan Nglangon, Sragen, Rabu (5/6/2024). (Solopos.com/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN–Seekor sapi simmental menjadi pusat perhatian di antara 300 sapi yang dijual di Pasar Hewan Nglangon, Sragen, Rabu (5/6/2024). Dua pria tampak memotong tanduk sapi betina dan menatahnya untuk mengurangi ukuran lingkar tanduk.

Setelah terlihat presisi, tanduk tersebut kemudian digerindra agar halus dan terlihat lebih cantik. Tak hanya itu, kuku-kuku pada empat kaki sapi tersebut juga dirapikan dengan tatah. Sebelum dipotong, sapi diikat tubuhnya pada besi pemancang sapi di pasar itu agar tidak banyak bergerak.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Namjun saat kuku kakinya dipangkas, sapi itu sempat menggerakkan kaki beberapa kali karena tidak nyaman. Namun, saat tanduk ditatah dan dirapikan sapi itu tidak bisa bergerak.

Salah satu warga yang melayani perawatan tanduk dan kuku atau pedicure sapi itu bernama Andik, 39, warga Maospati, Jawa Timur. Ia tiba di Pasar Hewan Sragen pada pukul 06.00 WIB pada saat pasaran Pahing.

Dia sudah terbiasa membuka pelayanan jasa manicure sapi selama 10 tahun terakhir dan sering keliling ke pasar-pasar hewan di Sragen, Sukoharjo, dan wilayah Jawa Timur.

“Ya, saya sering mangkal di pasar hewan ini untuk buka salon sapi. Sudah 10 tahun saya menggeluti pekerjaan ini dan hasilnya lumayan. Selain di Nglangon, saya juga sering ke Pasar Hewan Bekonang, Sukoharjo, dan keliling dari pasar ke pasar. Ini sudah ada yang antre dua ekor sapi,” ujar Andik saat berbincang dengan Solopos.com di Pasar Nglangon Sragen, Rabu.

Andik mengatakan biaya salon per ekor tergantung tingkat kerumitannya. Paket komplet, jelas dia, biayanya Rp100.000-Rp150.000 per ekor. Kalau tingkat kerumitannya tinggi bisa di atas harga itu. Pelayanan salon ini, ujar dia, untuk merapikan tanduk dan kuku.

“Satu ekor sapi itu biasanya butuh waktu 30 menit atau bahkan bisa sampai 1 jam. Sejak pukul 06.00 WIB hingga pukul 09.00 WIB sudah mendapat empat ekor. Jelang Iduladha harga tetap sama,” ujarnya.

Pedagang sapi asal Jenawi, Karanganyar, Mulyono, 53, mengaku sudah terbiasa membawa sapinya ke Sragen dan memanfaatkan layanan salon sapi. Menurutnya, tanduk sapinya terlalu panjang dan kuku kakinya juga panjang-panjang sehingga tidak terlihat cantik.

“Jadi tanduknya dipendekkan dan kuku dirapikan. Panjang tanduk awalnya 30 cm dan dipotong menjadi 20 cm,” ujarnya

Setelah dirawat di salon sapi, Mulyono mengatakan harga sapi bisa naik sampai Rp500.000 per ekor. Dia mengatakan sapi betina indukan tersebut dijualnya  dengan harga Rp13,5 juta tetapi belum dia lepas meski sudah ditawar Rp12,5 juta.

“Setelah disalonkan harga diharapkan bisa naik menjadi Rp14 juta. Menyalonkan sapi itu, ujar dia, karena kondisi sapi tidak rapi. Saya sering bawa sapi ke Pasar Nglangon. Biaya salonnya tergantung ada yang harganya Rp200.000-Rp250.000 per ekor,” ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya