SOLOPOS.COM - Tangkapan layar dari video yang dinarasikan beras bantuan pemerintah mengandung plastik. (Istimewa)

Solopos.com, SUKOHARJO — Pemkab Sukoharjo mendistribusikan bantuan beras ke Kecamatan Bendosari dan Kecamatan Sukoharjo, Senin (9/10/2023). Pemkab memastikan tak ada temuan beras sintetis di Sukoharjo seperti yang kabarnya marak beredar.

Bupati Sukoharjo, Etik Suryani, mengatakan tingginya harga pangan masih menjadi kendala pemerintah dalam upaya mewujudkan ketahanan pangan dan pengendalian inflasi.  Oleh karena itu Etik menyebut stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) menjadi salah satu prioritas yang harus diwujudkan.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

“Dalam rangka menjamin ketersediaan bahan pokok dan menjaga stabilisasi harga berbagai upaya terus digencarkan, antara lain dengan penyaluran beras bantuan pangan pemerintah ini dan juga Gerakan Pasar Murah [GPM]. Harapan kami ini berjalan lancar dan bermanfaat,” papar Etik.

Bantuan pangan berupa 10 kg beras/keluarga penerima manfaat (KPM) didistribusikan setiap bulannya sejak September hingga November 2023.

Secara simbolis bantuan beras telah diserahkan kepada perwakilan  KPM warga Sukoharjo oleh Bupati Etik Suryani, didampingi Wakil Pimpinan Cabang Bulog Surakarta, Andrew R Shahab dan pejabat terkait di Kantor Pemkab pada Senin (11/9/2023) lalu.

Penyaluran beras di Sukoharjo dilakukan dalam dua tahap yakni Mei-Juli untuk 71.913 KPM dan September-November untuk 68.678 KPM.

Beras Sintetis

Sementara itu beredar di media sosial mengenai dugaan beras bantuan SPHP dari Bulog mengandung campuran plastik alias beras sintetis. Dinas Pangan Kabupaten Sukoharjo memastikan hingga saat ini tidak ada temuan tersebut di Sukoharjo.

Dugaan beras SPHP mengandung plastik diunggah melalui sejumlah akun TikTok yang kemudian disebarkan melalui pesan WhatsApp. Dalam video yang beredar pengunggah menunjukkan kali pertama kondisi beras SPHP.

Beras lantas dimasak, seusai matang nasi tersebut dikepalkan serupa bola dan dibanting beberapa kali untuk menunjukkan adanya pantulan dari bola nasi tersebut. karena dapat memantul nasi tersebut dianggap berasal dari beras yang memiliki campuran plastik.

“Beras itu kan pendistribusian awal dari Bulog. Itu kan beras impor, sejauh kemarin saat pendistribusian [bantuan cadangan beras pangan] yang pertama dan saat ini mulai penyaluran tahap kedua tidak ada masalah,” jelas Plt Kepala Dinas Pangan Sukoharjo, Iwan Setiyono.

Ia berharap pendistribusian beras bantuan yang disalurkan dalam tiga tahap ini tidak ada masalah seperti yang dinarasikan dalam video viral itu. Ia juga memastikan tidak ditemukan beras mengandung plastik tersebut lantaran sejauh ini belum keluhan apa pun dari KPM.

Di sisi lain, Iwan percaya bantuan pangan bantuansudah memenuhi standar kelayakan untuk dikonsumsi berdasarkan standar Bulog. “Bulog sendiri kan punya quality control, sehingga sampai sejauh ini di Sukoharjo tidak ada masalah. Dan kami juga berharap sampai dengan penyaluran bantuan pangan beras dikemudian hari mudah-mudahan tidak ada masalah,” tegasnya.

Meski demikian, Kepala Disdagkop UKM Sukoharjo itu akan berkoordinasi dengan Bulog untuk mengantisipasi adanya beras yang dikabarkan sintetis tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya