SOLOPOS.COM - Kondisi jalan Kampung Joyosudiran setelah gapuranya dirobohkan untuk akses jalan mobil Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Solo di Kelurahan/Kecamatan Pasar Kliwon, Solo, Rabu (4/10/2023). (Solopos.com/Wahyu Prakoso)

Solopos.com, SOLO–Sudah ada rencana pembongkaran gapura Kampung Joyosudiran sebelum viral digempur untuk akses mobil Dinas Pemadam Kebakaran atau Damkar Kota Solo di Kelurahan/Kecamatan Pasar Kliwon, Solo, Selasa (3/10/2023) petang.

Ketua RW 011 Kelurahan Pasar Kliwon, Muhammad Ahfidz, menjelaskan Pemkot Solo pernah memiliki wacana melebarkan Jl Kapten Mulyadi, Solo pada 2010, namun belum terealisasi sampai sekarang.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

“Sampai sekarang belum ada pelebaran. Rencana ada peruntuhan gapura untuk pelebaran Jl Kapten Mulyadi. Contohnya kayak di Luwes itu ada pelebaran jalan,” kata dia kepada Solopos.com, Kamis (5/10/2023).

Menurut dia, gapura Kampung Joyosudiran sudah didirikan sejak 30-an tahun lalu secara swadaya masyarakat. Gapura kerap dibersihkan menjelang 17 Agustus dan dipercantik dengan keramik.

“Gapura itu urunan warga, jadi misalnya gapura dirobohkan kan gak bagus karena urunan warga dan sudah lama sekali,” papar dia.

Ahfidz mengatakan Jl Kapten Mulyadi perkembangannya semakin tinggi akibat perawatan atau pengaspalan jalan. Sementara warga mengganti jalan kampung dari aspal menjadi paving membuat gapura tampak menjadi rendah pada 2010.

“Di gapura rendah kami kasih gundukan supaya air dari Jl Kapten Mulyadi itu airnya tidak masuk kampung, masuk rumah warga. Karena air mengarah ke timur yang semakin rendah,” papar dia.

Gapura Kampung Joyosudiran akhirnya dibongkar oleh warga setempat setelah mobil Damkar Kota Solo tidak bisa masuk ke kampung, Selasa petang. Pembongkaran dilakukan dua tahap.

“Yang pertama ketinggian kurang 10 sampai 20 sentimeter untuk mobil damkar masuk, lalu bisa. Kedua dibongkar semua, mobil pemadam yang masuk lebih besar walaupun mobil kedua gak jadi masuk,” ungkap dia.

Menurut dia, warga membongkar gapura dengan mobil jenis jip. Warga kemungkinan tidak akan membangun gapura yang telah dibongkar supaya jalan kampung tersebut lebar.

Kepala Damkar Kota Solo Sutarja mengatakan warga merobohkan gapura dengan jip sampai kampas koplingnya terbakar. Mobil itu milik warga.

“Namun setelah masuk, gang sempit nikang nikung, maju mundur, sempit,” papar dia. Menurut dia, butuh waktu sekitar 30 menit untuk membongkar gapura.

Adapun Pemkot Solo melakukan rapat tindaklanjut kebakaran yang terjadi di Kelurahan Pasar Kliwon di Balai Kota Solo, Rabu (5/10/2023). Rapat tidak termasuk rapat untuk penertiban gapura maupun portal kampung-kampung di Kota Solo.

Area yang terbakar itu seluas lebih kirang 4.600 meter persegi. Jumlah masyarakat yang terdampak 109 keluarga terdiri atas 304 jiwa.

Korban rumah terbakar 10 keluarga atau 33 jiwa. Rumah yang terbakar enam unit dengan kondisi berat dua rumah, sedang satu rumah, dan ringan tiga rumah.

Sebelumnya, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka akan menindaklanjuti upaya penertiban gapura dan portal kampung di Kota Solo. Idealnya unit Damkar Kota Solo bisa mengakses jalan-jalan kampung terutama saat peristiwa kebakaran.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya