SOLOPOS.COM - Air berwarna cokelat nggrojog atau mengalir turun di jalan yang menurun di wilayah Selo, Boyolali, Jumat (24/11/2023) sore. (Istimewa)

Solopos.com, BOYOLALI — Banjir bandang yang sempat viral di Dukuh Selowangan, Desa/Kecamatan Selo, Boyolali, pada Jumat (24/11/2023) lalu, disebut bukan karena dampak kebakaran hutan dan lahan di Gunung Merbabu.

Belakangan terungkap banjir yang membuat beberapa rumah kebanjiran itu karena ada saluran air yang tersumbat. Dalam video yang beredar saat itu, air terlihat nggerojog atau mengalir cepat menuruni jalan kampung yang menurun.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Kepala Resort Selo Balai Taman Nasional Gunung Merbabu (BTNGMb), Yulianto, saat dijumpai Solopos.com di pos pendakian Merbabu via Selo, Kamis (7/12/2023), mengatakan kebakaran hutan dan lahan Gunung Merbabu pada akhir Oktober 2023 tidak berdampak ke wilayah Selo.

Hal tersebut karena kerja sama semua pihak untuk mengamankan resort Selo. Terkait kejadian banjir bandang di Selo, Boyolali, akhir November 2023 lalu, ia mengungkapkan hal tersebut bukan karena dampak kebakaran Gunung Merbabu melainkan karena saluran air yang tersumbat.

“Kebetulan air hujan pertama lumayan, akhirnya karena selokan belum terpelihara terus airnya naik ke atas. Insyaallah di sini bukan karena efek kebakaran. Memang ada beberapa bekas kebakaran, kalau ada asap langsung kami tangani,” jelas dia.

Ia juga mengatakan petugas Balai TNGMb Resort Selo juga menyatu dengan masyarakat untuk mempermudah penanganan masalah di lereng Merbabu. Wujud persatuan tidak hanya dalam bentuk penanganan bencana tapi juga sosial seperti kegiatan sosial-budaya di sekitar.

Warga Selowangan yang juga sesepuh Desa/Kecamatan Selo, Boyolali, Mbah Kasno, mengatakan banjir bandang di desanya pada akhir November karena saluran air yang tersumbat.

Pembersihan Selokan

Ia menyampaikan dua rumah yang dihuni tiga keluarga diterjang banjir bandang yang bersumber dari Gancik, Selo. “Selokan kemarin habis kejadian kami bersihkan, mengantisipasi kejadian banjir yang lebih besar,” kata dia.

“Kemarin itu setelah kemarau panjang, tiba-tiba terjadi hujan besar, dampaknya ke warga. Kemarin tumbalnya 100 karung pupuk hanyut, hilang,” tambahnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, hujan deras di wilayah Selo, Boyolali, mengakibatkan air nggrojog alias mengalir turun dengan deras dan berdampak pada tiga rumah kebanjiran, Jumat (24/11/2023) sore.

Video mengenai kejadian itu beredar di grup Whatsapp warga Boyolali pada Jumat. Dari video tersebut terlihat air berwarna cokelat mengalir deras menuruni jalan.

Camat Selo, Bambang Suratno, membenarkan peristiwa dalam video tersebut terjadi di wilayahnya. Ia menyebut peristiwa itu terjadi sekitar pukul 15.00 WIB saat hujan deras. Ada tiga rumah yang kebanjiran akibat kejadian tersebut.

“Ada tiga rumah yang terdampak, ada rumah Bapak Anom Sebi, Bapak Triyanto, dan Bapak Sumeri,” kata Bambang saat dihubungi Solopos.com, Jumat.

Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut. Setelah hujan reda, warga pun saling bergotong royong membantu membersihkan ketiga rumah yang kebanjiran tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya