SOLOPOS.COM - Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati saat memberikan hadiah sepeda untuk Ketua Tim PKK Plumbungan dalam Gebyar Kader PKK se-Kecamatan Karangmalang, Sragen, 2020 silam. (Istimewa/Budiyanto)

Solopos.com, SRAGEN—Ramadan menjadi momentum penyemangat bagi anak-anak untuk rajin ke masjid. Seperti halnya Sultan, 9, bocah yang kini duduk di Kelas III SD. Tanpa diiming-imingi hadiah, Sultan rajin ke masjid untuk salat berjemaah.

Ia biasa menaiki sepeda gunung milik ibundanya yang didapat dari hadiah Bupati Sragen pada 2020 lalu. Namun, sepeda itu hilang diduga dicuri orang tak dikenal pada Selasa (19/3/2024).

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Kisah itu diungkapkan ayah korban, Budiyanto, yang tinggal di Perumahan Griya Pesona Asri, Pungkruk, Sidoharjo, Sragen, kepada Solopos.com, Rabu (20/3/2024). “Ayah, aku enggak mau lagi pergi ke masjid,” ujar Budi menirukan keluhan anak laki-lakinya, Sultan, Selasa malam.

Budi yang kini menjabat Sekretaris Kecamatan Mondokan itu mengungkapkan orang tua mana yang tidak bahagia melihat anaknya rajin salat berjemaah di masjid, tanpa harus dipaksa, tanpa harus diiming-imingi hadiah. Dia senang anaknya bersemangat ke masjid karena pahalanya besar, apalagi di Bulan Suci Ramadan.

“Mas Sultan, panggilan anak kami yang sekarang berusia sembilan tahun. Setiap habis berbuka puasa di rumah, Mas Sultan selalu buru-buru ke masjid di kampung sebelah karena di sana banyak teman-teman sebayanya yang menunggu untuk salat berjemaah. Tak seperti hari-hari biasa, saat pulang dari masjid, wajah Mas Sultan bersedih dan kemudian menangis sejadi-jadinya sembari bilang, Ayah, aku enggak mau lagi ke masjid. Sepedaku hilang,” ujar Budi.

Dia mengatakan sepeda gunung yang biasa digunakan Sultan ke masjid itu merupakan sepeda istimewa. Dia mengungkapkan sepeda itu merupakan hadiah dari Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati.

Sepeda itu, kisah dia, diberikan Bupati kepada ibunya Sultan saat lomba gebyar PKK se-Kecamatan Karangmalang, Sragen, pada 2020 lalu. Kala itu, Budiyanto masih menjabat sebagai Lurah Plumbungan, Kecamatan Karangmalang, Sragen. Karena pemberian Bupati, kata dia, maka sepeda itu sangat istimewa bagi Sultan.

Mendengar cerita anaknya, Budiyanto langsung bergegas ke Masjid Al Ikhlas di Dukuh Pungkruk RT 005, Sidoharjo, Sragen, padahal baru separuh makan berbuka puasa.

“Saya ke masjid untuk mencari tahu kronologi kejadian hilangnya sepeda dari Jemaah masjid yang mungkin mengetahui kejadian itu. Kami melihat rekaman CCTV [close circuit television] di masjid. Kami mendapatkan ciri-ciri pelaku. Atas kejadian itu, kami membuat laporan ke Polsek Sidoharjo. Bagi sedulur yang mungkin punya informasi apa pun tentang pelaku bisa menghubungi Polsek Sidoharjo atau kami,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya