SOLOPOS.COM - Suasana rumah duka Pratu Miftahul Firdaus di Dukuh Jaragan, Desa/Kecamatan Wonosegoro, Kabupaten Boyolali, Senin (27/11/2023). (Solopos/Ni'matul Faizah)

Solopos.com, BOYOLALI — Prajurit TNI Yonif MR 411/Pandawa asal Dukuh Jaragan RT 002/RW 001, Desa/Kecamatan Wonosegoro, Kabupaten Boyolali, Pratu Miftahul Firdaus, gugur dalam kontak senjata dengan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Kabupaten Nduga, Provinsi Papua Pegunungan, Sabtu (25/11/2023) lalu.

Sebelum berangkat ke Papua, sekitar Mei lalu, Firdaus ternyata memberikan pesan yang cukup memunculkan tanda tanya kepada keluarganya saat pamitan. Seperti firasat, saat itu ia berkata agar keluarganya ikhlas jika ia tidak kembali ke tanah kelahirannya.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Hal tersebut disampaikan paman Firdaus, Arifin, saat berbincang dengan Solopos.com di rumah duka sambil menunggu kedatangan jenazah Firdaus, Senin (27/11/2023).

“Waktu itu masih Lebaran 2023, main ke rumah, silaturahmi minta doa kepada kami sebagai saudara, nanti tugas ke Papua minta diberikan keselamatan. Kalau enggak selamat, takdir berkata lain, ya ikhlaskanlah, almarhum bilang begitu,” kata Arifin.

Ia menjelaskan sebenarnya Pratu Firdaus akan selesai bertugas pada 28 Desember 2023. Namun, sebulan sebelum itu ia dan pasukannya terlibat kontak senjata dengan KKB di Papua yang membuat prajurit TNI asal Boyolali itu gugur.

Arifin mengatakan keluarga mendapatkan kabar Pratu Miftahul Firdaus meninggal dunia pada Sabtu setelah pukul 18.00 WIB. Awalnya keluarga tidak percaya karena berita masih simpang siur.

Terlebih mereka baru saja melakukan video call dengan Firdaus pada Jumat (24/11/2023) pagi dan kondisinya baik-baik saja. Baru pada Sabtu sekitar pukul 22.00 WIB, keluarga mendapatkan kepastian Firdaus menjadi salah satu dari empat prajurit TNI yang gugur akibat kontak senjata dengan KKB di Nduga, Papua.

Arifin mengatakan kedua orang tua Firdaus sempat histeris dan shock mendengar kabar anaknya gugur di Papua. Ia juga menceritakan saya ayah tidak memiliki firasat apa-apa terkait kepergian si bungsu.

Diketahui Firdaus adalah anak kedua dari dua bersaudara. Dia gugur di usia 22 tahun. “Beliau dari keluarga sederhana, bapaknya Pak Sofrowi dan Bu Sri Rohmiyatin, keduanya petani tapi mendukung sekali anaknya untuk jadi TNI,” kata dia.

Sesuai rencana, jenazah Pratu Miftahul Firdaus direncanakan dimakamkan di permakaman dukuh setempat pada Senin (27/11/2023). Saat ini, jenazah dalam perjalanan menuju rumah duka.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya