Soloraya
Jumat, 15 Desember 2023 - 09:51 WIB

Seru, Puluhan Anak PAUD-TK Belajar Ecoprint di Karanganom Klaten

Taufiq Sidik Prakoso  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Puluhan anak PAUD dan TK belajar membuat ecoprint di Pendapa Desa Brangkal, Kecamatan Karanganom, Klaten Selasa (12/12/2023). (Istimewa)

Solopos.com, KLATEN – Pemerintah Desa (Pemdes) Brangkal, Kecamatan Karanganom, Klaten, mengadakan outing class berupa pelatihan membuat batik ecoprint di pendapa balai desa setempat, Selasa (12/12/2023). Pelatihan diikuti 49 anak PAUD Kelompok Bermain Bening Hati serta Taman Kanak-kanak (TK) Pertiwi Brangkal 1 dan 2.

Pemdes Brangkal menggandeng Kecamatan Karanganom untuk menyelenggarakan kegiatan yang didanai dari dana desa Brangkal 2023 tersebut.

Advertisement

Sebagai informasi, batik ecoprint merupakan salah satu jenis batik yang metode pembuatannya memanfaatkan pewarna  alami dari tanin atau zat warna daun, akar, atau batang yang diletakkan pada sehelai kain.

Pada pelatihan itu, anak-anak didampingi pelatih dari Kecamatan Karanganom. Para pendamping dengan telaten menjelaskan bahan dan alat pembuatan batik ecoprint kepada puluhan anak PAUD dan TK.

“Yang disiapkan untuk membuat batik ecoprint adalah kain yang berbentuk tas, daun-daun dan bunga-bunga segar, plastik, serta palu dari kayu,” kata salah satu pendamping, Tince, kepada anak-anak berdasarkan keterangan tertulis yang diterima Solopos.com.

Advertisement

Setelah bahan dan peralatan dibagikan kepada anak, pada pelatih mulai mendampingi pembuatan batik ecoprint. Para guru dan wali murid pun ikut membantu anak-anak memasang daun dan bunga ke dalam tas yang diberi plastik.

Kemudian anak-anak memukul-mukul tas setelah tas dilapisi plastik lagi hingga tampak gambar daun dan bunga di tas tersebut.

Salah satu guru Kelompok Bermain Bening Hati Brangkal, Wening, mengatakan kegiatan itu mendukung aktivitas anak-anak yang di saat bersamaan belajar tentang tanaman.

Advertisement

Pembuatan batik ecoprint itu bisa menjadi pembelajaran kepada anak-anak menggunakan bahan-bahan di sekitar sekolah yang ramah lingkungan. Ia menyampaikan ucapan terima kasih kepada penyelenggara karena kreativitas anak-anak bertambah dan mereka belajar mandiri.

“Anak-anak banyak yang mengerjakan sendiri. Mereka semakin bersemangat karena pemerintah desa memberikan kenang-kenangan buku mewarnai dan alat tulis. Semoga acara seperti ini bisa diadakan kembali untuk merangsang kreativitas anak-anak,” pungkasnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif