SOLOPOS.COM - Kalakhar BPBD Karanganyar, Juli Padmi Handayani (tengah) mengantarkan jenazah relawan Danang Setiono ke TPU Sumberejo, Kerjo, Karanganyar pada Rabu (25/10/2023). (Istimewa/BPBD Karanganyar)

Solopos.com, KARANGANYAR — Kabar duka datang dari relawan penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Gunung Lawu. Salah satu relawan asal Kerjo, Kabupaten Karanganyar, Danang Setiono, yang ikut dalam tim penanganan karhutla Lawu meninggal dunia.

Danang mengembuskan napas terakhir pada Rabu (25/10/2023) setelah menjalani perawatan intensif di RSUD Karanganyar. Danang meninggal dunia di usia 28 tahun. Jenazah Danang dimakamkan di TPU Madusenan, Sumberejo, Kerjo, pukul 15.30 WIB.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

“Innalillahi kami sampaikan kabar duka dari teman, saudara kami, Danang Setiono. Mas Danang meninggal dunia pagi tadi di RSUD Karanganyar,” ungkap Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karanganyar, Juli Padmi Handayani.

Ia mengatakan ratusan pelayat dari sesama sukarelawan mengantar kepergian Danang ke peristirahatan terakhirnya. Mereka sangat kehilangan sosok relawan yang dikenal humble dengan siapa pun.

Juli mengatakan Danang terlibat dalam tim sejak awal penanganan karhutla Gunung Lawu di Pos Candi Cetho Kecamatan Jenawi, Kabupaten Karanganyar. Danang lantas berlanjut ikut dalam tim penanganan karhutla Gunung Lawu di Pos Cemoro Sewu, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, hingga ditutup pada Senin (23/10/2023).

“Informasi yang saya terima, setelah penutupan itu, Mas Danang fisiknya drop,” kata Juli.

Danang kemudian dibawa oleh rekan-rekan relawan ke Puskesmas Tawangmangu. Namun kondisinya terus drop hingga mengalami sesak napas. Selanjutnya Danang dirujuk ke RSUD Karanganyar untuk mendapatkan penanganan lebih. Tiga hari dirawat di rumah sakit, Danang akhirnya meninggal dunia.

“Masih dari informasi yang saya terima, Mas Danang sesak napas dan ternyata gula darahnya 400,” kata dia.

Selama menjadi relawan penanganan kebakaran Gunung Lawu, Juli mengatakan Danang bertugas membantu di bagian pendataan. Begitu juga saat di pos Candi Sewu, Danang tetap di bagian pendataan. “Jadi bukan tim yang ikut naik memadamkan api,” katanya.

Juli melanjutkan, Danang tidak pernah mengeluh sakit apapun saat masuk dalam tim penanganan karhutla Gunung Lawu. Danang merupakan anak yatim piatu. Ia tinggal bersama kakak dan adiknya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya