SOLOPOS.COM - Personel Polsek Sambirejo, Sragen, melakukan olah kejadian perkara di lokasi temuan jenazah korban yang terbakar di Dukuh Sarirejo, Desa Jetis, Kecamatan Sambirejo, Sragen, Rabu (11/10/2023) sore. (Istimewa/Polres Sragen)

Solopos.com, SRAGEN — Seorang kakek-kakek di Desa Jetis, Kecamatan Sambirejo, Sragen, ditemukan meninggal dunia dalam kondisi terbakar 100%. Sebelumnya, korban yang sudah lanjut usia itu diketahui membakar dedaunan bambu yang kering di pinggir saluran irigasi di Dukuh Sarirejo, Rabu (11/10/2023) sore.

Kapolres Sragen, AKBP Jamal Alam, melalui Kapolsek Sambirejo, Iptu Santosa, kepada wartawan menyampaikan korban diketahui bernama Mitro, 76, warga Dukuh Sarirejo RT 004, Desa Jetis, Sambirejo, Sragen. Dia menerangkan korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia di lahan milik tetangganya yang dekat dengan lahan milik korban pada pukul 15.00 WIB. Kejadian itu dilaporkan perangkat desa setempat ke Polsek Sambirejo.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

“Awalnya, pada Rabu siang, pukul 14.00 WIB, korban membakar daun bambu kering yang berada di pinggir aliran irigasi yang terletak sebelah barat lahan milik korban. Beberapa saat kemudian, api membakar daun bambu itu dan merembet ke lahan milik tetangga. Saat itu korban berteriak meminta tolong,” ujarnya.

Iptu Santosa mengatakan dari teriakan itu sebanyak 25 orang warga datang untuk memadamkan api dengan alat seadanya. Sekitar 30 menit, kata dia, api bisa dipadamkan dan beberapa orang mulai pulang ke rumah. Sebagian warga masih di lokasi.

“Lalu anak korban mencari bapaknya yang saat itu tidak kelihatan. Ternyata korban ditemukan dalam keadaan meninggal dunia dengan luka bakar 100% di tubuhnya. Saat ditemukan korban dalam posisi telungkup. Selanjutnya korban dievakuasi ke rumah duka untuk prosesi pemakaman,” jelasnya.

Dia menyampaikan Tim Polsek dan Puskesmas Sambirejo melakukan pemeriksaan terhadap tubuh korban. Dari hasil pemeriksaan, ujar dia, korban mengalami luka bakar 100% dan tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan. Dia menjelaskan di lokasi kejadian itu terdapat banyak rumpun bambu.

“Pihak keluarga menerima musibah tersebut dengan membuat surat pernyataan untuk tidak melakukan autopsi pada tubuh korban. Jenazah diserahkan kepada keluarga dan diterima istri korban,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya