SOLOPOS.COM - Siswa kelas X SMK Leonardo Klaten mendengarkan pemaparan dari pegiat sejarah dan budaya Klaten tentang Situs Nglumbang Dungik, Desa Soropaten, Kecamatan Karanganom, Rabu (8/11/2023). (Istimewa)

Solopos.com, KLATEN — Sebanyak 36 siswa jurusan Mekatronika SMK Leonardo Klaten mengunjungi situs Nglumbang Dungik di Desa Soropaten, Kecamatan Karanganom, Rabu (8/11/2023). Puluhan siswa dari kelas X itu belajar tentang kearifan lokal yang ada di wilayah Kabupaten Bersinar.

Mereka didampingi Wakil Kepala Bidang Kurikulum SMK Leonardo, V. Dessy Kurniawati. Kegiatan itu menjadi bagian dari implementasi proyek penguatan profil pelajar Pancasila (P5).

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

“Kegiatan murni inisiatif siswa kelas 10 terutama dalam pemilihan lokasi yang akan dikunjungi,” kata Dessy berdasarkan keterangan tertulis yang diterima Solopos.com.

Rangkaian kegiatan berlangsung selama dua jam. Kegiatan diawali dengan ramah tamah dan pemaparan singkat di Sekretariat Kelompok Pelestari Cagar Budaya Nglumbang Dungik (KPCBND). Mereka kemudian mengunjungi lokasi situs yang merupakan kawasan bersejarah dari masa Hindu-Buddha pada abad ke-8 hingga ke-10 Masehi.

Di tempat itu, puluhan siswa bersama guru pendamping mendapatkan penjelasan lebih detail terkait situs dari pegiat sejarah dan cagar budaya bersama KPCBND.

Salah satu siswa, Jonathan, mengatakan dari kegiatan itu dia jadi lebih tahu tentang peran masyarakat sekitar dalam pelestarian peninggalan sejarah dan tradisi. Pelajar yang berasal dari Sumatera itu mengatakan daerahnya memiliki tradisi namun tidak sekental yang ada di Nglumbang Dungik.

Perwakilan perangkat Desa Soropaten yang ikut memandu kegiatan mengapresiasi para siswa SMK Leonardo Klaten ingin belajar terkait sejarah dan budaya di situs Nglumbang Dungik. Sebagai pelajar yang berpancasila, nilai-nilai budaya tersebut menjadi penguat jati diri bangsa Indonesia, khususnya kepada para pelajar agar lebih menambah kebanggaan akan bangsa dan negaranya.

Pegiat sejarah dan budaya Klaten, Hari Wahyudi, berharap kegiatan serupa bisa diadakan secara rutin oleh SMK Leonardo Klaten. Selain menjadi tempat edukasi sejarah, para siswa ikut terlibat dalam merawat dan melestarikan peninggalan bersejarah yang banyak ditemukan di wilayah Kabupaten Klaten.

Salah satu contohnya dengan mengadakan bersih-bersih area situs dan juga penanaman pohon untuk penghijauan.

“Kami berharap sekolah-sekolah lain di kabupaten Klaten ikut termotivasi dengan program yang telah dilaksanakan oleh SMK Leonardo Klaten,” kata Hari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya