SOLOPOS.COM - Wakil Ketua Pengurus Provinsi (Pengprov) Perbakin Jawa Tengah, Helly Sulistyanto (berbaju batik), saat mencoba menembak di lapangan tembak Mako Brimob Gunung Kendil, Mojosongo, Boyolali, Selasa (31/10/2023). (Solopos.com/Ni’matul Faizah)

Solopos.com, BOYOLALI — Jumlah anggota Persatuan Menembak Indonesia (Perbakin) Jawa Tengah telah mencapai 400-an orang. Sebanyak 400-an anggota tersebut terbagi menjadi tiga bidang, yaitu bidang tembak berburu, tembak sasaran, dan tembak reaksi.

Ihwal jumlah anggota Perbakin Jawa Tengah tersebut diungkapkan oleh Wakil Ketua Umum Perbakin Jawa Tengah, Helly Sulistyanto, saat ditemui wartawan di lapangan tembak Mako Brimob Gunung Kendil di Mojosongo, Boyolali, Selasa (31/10/2023).

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

“Untuk bisa menjadi anggota Perbakin di tiap-tiap bidang itu macam-macam. Untuk bidang berburu harus mengikuti semacam penataran, itu ada ujian, keterampilan menembak, segala macam. Pada bidang tembak reaksi juga sama,” jelas dia.

Namun, untuk tembak sasaran karena yang digunakan senapan angin, maka tidak perlu penataran. Hanya perlu berlatih secara rutin dan menjadi mahir. Sedangkan untuk bidang berburu dan tembak reaksi menggunakan senjata api.

Semua yang ingin masuk Perbakin harus membuat sertifikasi. Setelah itu membuat lampiran permohonan pengajuan ke Pengurus Besar (PB) Perbakin.

“Setelah di-ACC [disetujui] baru turun izin, baru bisa menggunakan senjata api. Kalau belum itu, belum bisa, faktor keamanan,” kata dia.

Selanjutnya, ia menjelaskan untuk kiprah Perbakin di Jawa Tengah selalu masuk tiga besar nasional bersaing dengan Jawa Barat dan Jakarta.

Helly mengatakan ada atlet Perbakin Jawa Tengah yang meraih peringkat enam dunia di Jakarta pada 2022. Lalu meraih medali emas di SEA Games.

Sementara itu, Ketua Perbakin Boyolali, Sunarno, mengatakan bergabung dengan Perbakin memiliki banyak keuntungan. Ia menjelaskan dengan latihan menembak mampu berpengaruh perilaku kehidupan nyata. Penembak bisa mengambil kebijakan secara cepat, tepat, dan hati-hati.

“Jadi kalau mengambil keputusan misal enggak ya enggak, kalau ya tentu ya. Selain itu anggota harus tahu penggunaan senjata, membawa senjata harus ada izinnya. Mencegah kejahatan senjata juga. Kalau ada Perbakin melanggar, ya kami ambil sanksi. Tapi kebanyakan Perbakin untuk olahraga,” jelas dia.

Sunarno mengatakan secara pribadi ia juga tertarik karena menyehatkan. Ia mengikuti tembak reaksi yang mengharuskan lari.

Diketahui, ada tiga klub menembak yang ada di Boyolali antara lain Gunung Kendil Shooting Club, Lembu Kulon Shooting Club, dan Boyolali Shooting Club. Perbakin Boyolali juga menjadi persatuan termuda di Jawa Tengah.

“Klubnya sudah ada, pastinya nanti [atlet menembak] yang di Boyolali kami data dan dipanggil untuk bergabung. Semisal sudah di luar, kalau bisa kami rekrut agar keanggotaannya bisa di Boyolali. Biar lebih mudah pengurusan senjata, penggudangan senjata, dan sebagainya,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya