Soloraya
Selasa, 16 Januari 2024 - 16:38 WIB

Susun RPJPD, Bupati Sukoharjo Minta Pembangunan Disinergikan dengan Soloraya

Magdalena Naviriana Putri  /  Kaled Hasby Ashshidiqy  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Bupati Sukoharjo, Etik Suryani, Jumat (10/11/2023). (Solopos.com/Magdalena Naviriana Putri)

Solopos.com, SUKOHARJO — Pemerintah Kabupaten Sukoharjo menggelar Forum Konsultasi Publik Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Tahun 2025-2045. Kegiatan itu digelar di Auditorium Gedung Menara Wijaya Lantai X, Sukoharjo, Selasa (16/1/2024).

Dalam pembukaan, Bupati Sukoharjo, Etik Suryani, meminta rencana pembangunan di Sukoharjo disusun sejalan dengan pembangunan di Soloraya.

Advertisement

“Terkait dengan pembangunan/pengembangan wilayah, saya harapkan bisa sinergi dengan pembangunan wilayah daerah sekitar, khususnya dalam lingkup regional Subosukawonosraten,” tegas Etik dalam pidatonya, Selasa.

Ia meminta kerja sama antarwilayah menjadi poin utama dalam perumusan RPJPD. Dengan koordinasi antar wilayah, ia meyakini hal itu menjadi kekuatan tersendiri dalam menata Sukoharjo 20 tahun kedepan.

Advertisement

Ia meminta kerja sama antarwilayah menjadi poin utama dalam perumusan RPJPD. Dengan koordinasi antar wilayah, ia meyakini hal itu menjadi kekuatan tersendiri dalam menata Sukoharjo 20 tahun kedepan.

Dalam kegiatan itu Etik juga menyampaikan beberapa hal di antaranya penyusunan RPJPD harus menjamin kesinambungan antara arah kebijakan pembangunan nasional dan provinsi 20 tahun ke depan. Sehingga target mewujudkan Indonesia Emas di 2045 dapat diwujudkan bersama.

Selain itu Etik meminta kolaborasi dan inovasi daerah dan antardaerah terus ditingkatkan. Etik meyakini dengan inovasi dan kolaborasi akan mempercepat pembangunan daerah.

Advertisement

Sementara tingkat pengangguran terbuka sebesar 3,40% dan merupakan terendah ketiga di Jawa Tengah, sekaligus lebih rendah dari angka provinsi dan nasional. Angka kemiskinan di Sukoharjo pada 2023 tercatat sebesar 7,58%. Jumlah tersebut menurun jika dibandingkan dengan angka kemiskinan 2022 sebesar 7,61%. Angka kemiskinan ekstrem di Sukoharjo pada tahun 2023 tercatat sebesar 0,36% yang merupakan terendah kedua di Provinsi Jawa Tengah.

Selanjutnya berdasarkan angka gini ratio daerah yang menggambarkan tingkat ketimpangan pendapatan penduduk suatu daerah/ wilayah, pada 2022 Sukoharjo berada pada angka 0,368 yang termasuk dalam level sedang. Hal itu berarti ketimpangan pendapatan penduduk tidak terlalu besar.

Pendapatan domestik regional bruto (PDRB) per kapita di Sukoharjo menunjukkan tren terus meningkat. Pada 2022 PDRB per kapita Sukoharjo sebesar Rp47,71 juta, angka tersebut tertinggi kedua se-Subosukawonosraten setelah Kota Solo.

Advertisement

“Meskipun demikian, kita tidak boleh terlena dengan capaian tersebut. Masih banyak tantangan ke depan yang ada harus kita hadapi bersama. Bonus demografi yang ada ke depan harus dapat kita kelola dengan baik, terlebih berdasarkan survei BPS sampai dengan Tahun 2045, piramida penduduk kita cenderung terbalik,” beber Etik.

Dalam survei BPS usia lansia (diatas 60 tahun) cenderung lebih besar dibanding usia produktif (15-60 tahun). Menurutnya butuh terobosan kebijakan dan program inovatif untuk mengantisipasinya.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif