Soloraya
Jumat, 10 Mei 2024 - 15:12 WIB

Pemkab Klaten Garap Wisata di Lereng Merapi Deles, Warga: Dulu Pernah Ramai

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Lokasi lahan milik Pemkab Klaten yang akan dikembangkan menjadi objek wisata di wilayah Deles, Desa Sidorejo, Kecamatan Kemalang, Kamis (9/5/2024). (Solopos.com/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN – Pemkab Klaten bakal menggarap dan mengembangkan kawasan wisata di lahan seluas 4.000 meter persegi di lereng Gunung Merapi wilayah Dukuh Deles, Desa Sidorejo, Kecamatan Kemalang. Warga berharap pengembangan wisata di kawasan di lahan aset Pemkab itu tak meninggalkan potensi lokal.

Lahan yang bakal ditata tahun ini berada di dekat Pesanggrahan Paku Buwono (PB) X. Lokasinya berada di tanah berbukit dan dikelilingi pagar. Lahan itu kini ditumbuhi rerumputan.

Advertisement

Ada beberapa bekas panggung hiburan. Selain itu, terdapat beberapa bekas bangunan. Di tempat itu juga ada bekas wahana permainan untuk anak-anak hingga gazebo serta gardu pandang.

Ketua RT 016/RW 006, Desa Sidorejo, Kemalang, Klaten, Jenarto, mengaku sudah mengetahui rencana pengembangan kawasan wisata di lahan milik Pemkab itu di Deles. Sebelumnya pemerintah desa, Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis), hingga tokoh masyarakat sudah mendapatkan sosialisasi terkait rencana itu.

Advertisement

Ketua RT 016/RW 006, Desa Sidorejo, Kemalang, Klaten, Jenarto, mengaku sudah mengetahui rencana pengembangan kawasan wisata di lahan milik Pemkab itu di Deles. Sebelumnya pemerintah desa, Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis), hingga tokoh masyarakat sudah mendapatkan sosialisasi terkait rencana itu.

“Dari sosialisasi yang kami peroleh, rencananya pada Juli nanti dimulai dan pengerjaan berlangsung selama lima bulan,” kata Jenarto yang akrab disapa Jack saat berbincang dengan Solopos.com, Jumat (10/5/2024).

Jauh sebelumnya, Jenarto menjelaskan kawasan itu menjadi salah satu lokasi yang banyak dikunjungi wisatawan. Selain menikmati udara segar dan sejuknya kawasan lereng Gunung Merapi, para pengunjung kala itu disuguhi atraksi kesenian dan budaya. Atraksi kebudayaan itu digelar setiap Minggu Legi.

Advertisement

Warga sempat berusaha mengangkat kembali aktivitas pariwisata di kawasan Deles, Sidorejo, Kemalang, Klaten, tersebut. Hal itu dilakukan dengan menggelar kirab budaya saban Ruwah. Setelah empat kali penyelenggaraan, kirab itu juga mandek.

Salah satu penyebabnya yakni kondisi jalan di sekitar lokasi rusak parah dan membahayakan pengunjung. Apalagi, lokasi jalan rusak itu berada di tanjakan. “Kalau sekarang kondisi jalannya sudah bagus [diperbaiki Pemkab mulai 2022],” kata Jack.

Kawasan lahan milik Pemkab yang akan dibangun sejumlah fasilitas pariwisata itu berdekatan dengan lahan milik Balai Taman Nasional Gunung Merapi serta lahan desa. Dia berharap ketiga pihak bisa berdiskusi lebih lanjut untuk bersama-sama mengembangkan kawasan wisata di Deles, Klaten.

Advertisement

“Kemudian terkait apa yang kami khawatirkan soal konflik retribusi misalnya, dari dinas punya loket sendiri, taman nasional punya loket sendiri. Harapan kami ada konsep-konsep yang sudah mereka kerjasamakan supaya pengunjung nyaman tidak merasa terbebani berkunjung ke Deles,” jelas dia.

Dia juga sepakat atraksi wisata dan kebudayaan bisa dihidupkan kembali hingga bisa ikut memajukan potensi lokal. Dia berharap ada pendampingan serta pelatihan sumber daya manusia (SDM) dari dinas terkait.

Potensi Atraksi Wisata

“Potensi di sini atraksi wisata seperti tracking, downhill, camping, serta atraksi budaya, ada beberapa kesenian yang mati suri harapannya bisa dimasukkan untuk ikut dilestarikan,” ungkap Jack.

Advertisement

Kepala Dinas Kebudayaan Kepemudaan Olahraga Pariwisata (Disbudporapar) Klaten, Sri Nugroho, mengatakan luas lahan aset Pemkab yang sudah besertifikat di kawasan Deles sekitar 4.000 meter persegi. Lokasinya berada di sisi kanan dan kiri Pesanggrahan PB X.

Disinggung alasan Pemkab Klaten menata kawasan wisata di wilayah Deles, Nugroho menjelaskan sesuai program 2024, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mengucurkan bantuan untuk penataan wisata aset milik pemerintah daerah dan menjadi destinasi baru.

“Atas petunjuk Bu Bupati sasarannya di Deles,” kata Nugroho saat ditemui Solopos.com di Pendopo Pemkab Klaten, Selasa (7/5/2024). Dana penataan bersumber dari dana alokasi khusus (DAK) dengan pagu anggaran Rp5,6 miliar.

Penataan tak bisa dilakukan serampangan. Pembangunan harus sesuai dengan petunjuk teknis dari Kemenparekraf. “Konsepnya nanti sesuai potensi lokal di sana. Untuk yang dibangun seperti ada TIC [tourism information center], penataan lanskap, kemudian dilengkapi gazebo, toilet, musala dan lain-lain,” ungkap Nugroho.

Nugroho menyampaikan penataan hingga pengembangan wisatawan dikolaborasikan dengan desa wisata serta Pokdarwis di Sidorejo. Hal itu dimaksudkan agar pengembangan bisa disesuaikan dengan potensi lokal di wilayah lereng Merapi serta tujuan penataan untuk memberdayakan ekonomi masyarakat setempat.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif