Soloraya
Senin, 18 Maret 2024 - 23:26 WIB

Taman Jayawijaya, Tempat Nyaman Warga Mojosongo untuk Ngabuburit Ramadan

Candra Septian Bantara  /  Abu Nadzib  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Warga yang sedang ngabuburit di Taman Jayawijaya, Mojosongo, Jebres Solo, Senin (18/3/2024). (Solopos.com/Candra Septian Bantara)

Solopos.com, SOLO — Bagi warga di Kelurahan Mojosongo, Jebres dan sekitarnya, Taman Jayawijaya kini menjadi tempat favorit untuk ngabuburit atau menunggu waktu berbuka puasa.

Pantauan Solopos.com, Senin (18/3/2024), seribuan warga menyerbu seratusan lapak pedagang yang memenuhi hampir semua sisi taman yang diresmikan pada tahun 2017 silam tersebut.

Advertisement

Para pengais rezeki mulai menggelar dagangan sekitar pukul 16.30 WIB. Sementara pengunjung mulai menyerbu kawasan tersebut pukul 17.00 WIB.

Kebanyakan warga datang untuk jajan aneka menu takjil. Namun ada juga yang berolahraga, bermain dengan keluarga, atau hanya sekadar nongkrong bersama teman-teman.

Advertisement

Kebanyakan warga datang untuk jajan aneka menu takjil. Namun ada juga yang berolahraga, bermain dengan keluarga, atau hanya sekadar nongkrong bersama teman-teman.

Salah dua pengunjung yang ditemui Solopos.com, Ginem, 65, dan Nanik, 60, mengaku hampir setiap hari mereka datang ke Taman Jayawijaya.

Menurut mereka, di taman ini mereka merasa tenang, sejuk, dan jajanannya beragam serta harganya murah.

Advertisement

Sementara itu, kata Nanik meskipun rumahnya bukan di Solo melainkan Gondangrejo, Karanganyar dirinya lebih suka ngabuburit di Taman Jayawijaya daripada di pusat keramaian di daerahnya.

Jarak yang dekat dan kenyamanan jadi alasan utamanya.

Ramainya warga yang ngabuburit menjadi berkah untuk salah seorang petugas parkir di sana, Sutrisno, 45.

Advertisement

Ia mengaku selama Ramadan di waktu sore ia mampu memarkir motor hingga 30-50 motor, dan jika diakumulasi dengan sisi lainnya bisa lebih dari 500 motor.

“Alhamdulillah, Mas, waktu ngabuburit saat puasa gini bisalah 30-50 motor saya parkir. Tapi jika dihitung keseluruhan di sisi-sisi lain 500 bisa lebih apalagi saat akhir pekan,” ungkap Sutrisno.

Senada dengan Sutrisno, pedagang pentol, Marsudi, 60, juga mengaku senang dengan banyaknya orang yang Ngabuburit di Taman Jayawijaya.

Advertisement

Ia mengaku dalam sehari bisa menjual ratusan porsi pentol dengan harga Rp5.000-Rp.10.000, beda jauh dengan hari-hari biasanya.

“Lumayan, Mas, namanya juga dagang, waktu momen ramai kaya gini bisa panen rezeki. Adalah ratusan orang yang beli. Saya jualnya tergantung pelanggan, kadang ada yang minta porsi Rp.5000 ada juga yang Rp.10.000,” jelas Marsudi.

Sayangnya ramainya pengunjung di Taman Jayawijaya tidak diimbangi dengan kesadaran buang sampah pada tempatnya.

Pasalnya masih terdapat beberapa sampah sisa bungkus makanan dan minuman yang dibiarkan begitu saja.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif