SOLOPOS.COM - Kapolres Karanganyar AKBP Jerrold Hendra Yosef Kumontoy menyalurkan bantuan air bersih bagi warga Desa Krendowahono, Gondangrejo pada Jumat (8/9/2023). (Solopos.com/Indah Septiyaning Wardani)

Solopos.com, KARANGANYAR — Krisis air bersih akibat kemarau panjang di Kabupaten Karanganyar meluas. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karanganyar mencatat dua wilayah baru yang mengalami krisis air bersih. Kedua wilayah itu Desa Karangbangun, Kecamatan Matesih dan Desa Tamansari, Kecamatan Kerjo.

Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Karanganyar, Yoppy Nursendy, mengatakan pihaknya telah menyalurkan bantuan air bersih ke kedua wilayah tersebut belum lama ini. “Jumlah wilayah terdampak kekurangan air akibat cuaca kemarau panjang bertambah dua. Jadi sekarang ada lima wilayah,” kata dia, Senin (18/9/2023).

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Yoppy merinci lima wilayah tersebut meliputi, Desa Lalung, Kecamatan Karanganyar; Desa Bakalan, Kecamatan Jumapolo; Desa Krendowahono, Kecamatan Gondangrejo; Desa Karangbangun, Kecamatan Matesih; dan Desa Tamansari, Kecamatan Kerjo.

Untuk wilayah baru di Desa Karangbangun, dia mengatakan terdapat 266 keluarga yang terdampak. Sedangkan wilayah Desa Tamansari terdapat 175 keluarga terdampak. BPBD Karanganyar telah melakukan dropping empat tangki ke wilayah Desa Karangbangun dan satu tangki air bersih ke Desa Tamansari.

“Sumber-sumber air di sana mengering. Warga mulai mengalami kesulitan untuk mencari air bersih utamanya untuk konsumsi,” katanya.

Kepala Pelaksana Harian BPBD Karanganyar, Juli Padmi Handayani, menyediakan hotline aduan kekeringan guna mempermudah masyarakat mengajukan permohonan bantuan dropping air bila mulai kesulitan air bersih.

Selain itu, BPBD Karanganyar menyediakan dua truk tangki untuk membatu melayani permintaan dropping air. Namun, bila nantinya armada yang disiapkan tidak mampu melayani banyaknya permintaan, BPBD akan meminta bantuan pihak-pihak, salah satunya PUDAM Tirta Lawu dan donatur lainnya.

“Data kami sudah 41 tangki atau 231.800 liter air bersih disalurkan ke wilayah krisis,” kata dia.

Sebelumnya Polres Karanganyar menyalurkan bantuan air bersih kepada warga Krendowahono. Krisis air bersih melanda wilayah tersebut sejak awal musim kemarau lalu. Selama ini warga setempat membeli air untuk memenuhi kebutuhan air bersihnya.

Kapolres Karanganyar, AKBP Jerrold Hendra Yosef Kumontoy, bersinergi Baznas, BPBD, dan BBWSBS menyerahkan bantuan lima bak penampungan air bersih kepada warga Desa Krendowahono. Di mana masing-masing bak penampungan berisi 6.000 liter air.

Tokoh Desa Krendowahono, Setu Wibowo, mengatakan terdapat tiga dukuh yang mengalami krisis air bersih. Ketiga dukuh tersebut masing-masing Ngrawan dengan 163 keluarga terdiri atas 527 jiwa; Sangiran 178 keluarga (447 jiwa) dan Dukuh sebanyak 36 keluarga (98 jiwa). Dia mengatakan warga harus membeli air galon untuk memenuhi kebutuhan air bersih.

“Kondisi air sumur di sini mengandung kapur sehingga tidak bisa dikonsumsi. Untuk konsumsi kami beli air galon,” kata dia.

Dia mengatakan bantuan air bersih yang diterima sangat membantu bagi warga. Setu menyampaikan banyak terima kasih atas bantuan bak penampungan yang diberikan, karena menurutnya, kebutuhan air bersih untuk konsumsi sangat dibutuhkan masyarakat desa Krendowahono.

Setu berharap, ke depan terdapat bantuan pembuatan sumur dalam di wilayah Sangiran agar nantinya bisa membantu memenuhi kebutuhan masyarakat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya