Solopos.com, KLATEN — Safari Tarawih Keliling atau Tarling putaran keempat digelar Pemkab Klaten di Masjid Ar Rohman, Dukuh Cepoko, Desa Bugisan, Kecamatan Prambanan, Jumat (22/3/2024) malam. Masjid berusia ratusan tahun itu dipilih untuk putaran keempat karena memiliki nilai sejarah.
Berdasarkan keterangan tertulis yang diterima Solopos.com dari Diskominfo Klaten, Bupati Klaten Sri Mulyani memilih masjid-masjid tua sebagai lokasi Tarling pada Ramadan 1445 Hijriah. Tak sekadar berumur, masjid-masjid yang dipilih memiliki nilai historis dan masih aktif digunakan sebagai pusat kegiatan agama Islam oleh masyarakat.
Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal
Rencananya, Tarling digelar di 10 masjid selama Ramadan tahun ini. “Tahun ini sengaja dipilih masjid-masjid kuno dan masih eksis [masih digunakan oleh masyarakat] sebagai bentuk pelestarian budaya. Karena masjid-masjid yang dipilih sebagai lokasi tarling ini memiliki nilai sejarah, sehingga perlu diperhatikan dan dilestarikan,” ungkapnya dalam keterangan tertulis tersebut.
Selain Salat Isya dan Salat Tarawih berjamaah, pada Tarling di Prambanan itu Mulyani juga menyalurkan santunan bagi anak yatim piatu dan tali asih dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Klaten kepada warga kurang mampu.
Ketua Pengurus Masjid Ar Rohman Bugisan, Anang Mustiyanto, mengatakan masjid tersebut tercatat didirikan pada 1816 Masehi atau di era perjuangan Pangeran Diponegoro. Hal ini dibuktikan dengan makam pengikut Pangeran Diponegoro di kompleks pemakaman di sisi barat Masjid Ar Rohman.
Selain itu, beduk dan kentungan yang digunakan sebagai penanda waktu salat juga masih dilestarikan hingga saat ini. “Bangunan masjid juga masih autentik sejak awal didirikan, hanya dilestarikan dan dirawat oleh masyarakat sehingga masih dapat digunakan hingga saat ini,” kata dia.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
