SOLOPOS.COM - Bupati Karanganyar, Rober Christanto. (Solopos.com/Indah Septiyaning Wardani)

Solopos.com KARANGANYAR — Bupati Karanganyar Rober Christanto memutasi puluhan aparatur sipil negara (ASN) Pemkab pada Selasa (5/12/2023). Mutasi tersebut merupakan kali pertama dilakukan Rober Christanto sejak dilantik sebagai Bupati Karanganyar pada 20 November 2023 lalu.

Mutasi tersebut baru menyentuh pejabat eselon III dan IV. Ditanya apakah akan ada gerbong mutasi kembali menyentuh pejabat eselon II atau kepala organisasi perangkat paerah (OPD), Rober hanya tersenyum. Melihat rangkaian kejadian sebelumnya, terbuka kemungkinan mutasi kepala dinas ini terjadi.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Ia mengatakan mutasi merupakan hal biasa di lingkungan pemerintah. Selain sebagai upaya penyegaran juga agar kinerja pemerintah lebih maksimal. Rober bahkan membantah ada muatan politis dalam roda mutasi tersebut.

“Tidak ada muatan politis. Semua berjalan sesuai koridor,” kata dia selepas melantik.

Ihwal sejumlah camat dan lurah yang ikut dimutasi, Rober mengaku telah melalui pertimbangan untuk pemerataan dan memaksimalkan kinerja pemerintah.

Sebelumnya kalangan DPRD mengkritik kabar bakal adanya mutasi ASN Pemkab Karanganyar. Kabar ini makin santer beredar setelah pejabat eselon II Pemkab Karanganyar mengikuti asesmen di salah satu hotel di Solo. Asesmen dilaksanakan selama dua hari sejak Selasa-Rabu (28-29/11/2023).

Wakil Ketua DPRD Karanganyar Anung Marwoko membenarkan selentingan kabar bakal adanya mutasi di pejabat Pemkab Karanganyar. Seiring waktu, kabar tersebut benar adanya.

Meski punya hak prerogatif, Anung sempat meminta Bupati Rober bisa menahan diri untuk tidak melakukan mutasi pejabat terutama di tataran eselon II. “Secara pribadi saya mengimbau Bupati bisa menahan keinginan untuk mutasi. Apalagi di akhir tahun anggaran 2023 ini,” kata politikus Partai Golkar ini, Rabu (29/11/2023).

Ia lebih mendorong Bupati mengoptimalkan kinerja pemerintahan mengingat serapan APBD 2023 per November lalu baru 70%. Jika mutasi pejabat dilakukan dikhawatirkan membuat kinerja pemerintahan semakin tak optimal sisa waktu anggaran yang tinggal sebulan.

“Kami berharap bisa menahan diri untuk tidak mutasi. Konsentrasikan dulu di 20 hari kedepan (sisa masa jabatan bupati) untuk penyelesaian program kerja pemerintahan,” katanya.

Hal senada disampaikan Wakil Ketua DPRD Karanganyar, Darwant,o yang meminta Bupati Rober fokus untuk menyelesaikan program kerja pemerintahan.

“Memang hak prerogatif bupati memutasi. Tapi alangkah baiknya tidak mutasi. Karena tentu akan pengaruhi kinerja ASN,” kata dia.

Saat disinggung apakah ada muatan politis dalam rencana mutasi jabatan ASN tersebut, Darwanto enggan memberikan tanggapan. Politisi PKS ini hanya berharap bupati menahan untuk tidak melakukan roda mutasi di lingkungan Pemkab Karanganyar.

“Saat ini sudah settle jangan pengaruhi kinerja dengan mutasi,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya