Solopos,com, SRAGEN — Polsek Mondokan, Sragen, membawa terduga pelaku pembacokan pemuda di Dukuh Depok, Desa Kedawung, Kecamatan Mondokan, Sragen, ke Rumah Sakit Jiwa Daerah (RSJD) Solo pada Senin (8/1/2024). Dari penuturan sejumlah saksi, terduga pelaku berinisial P, 36, ini sering ngamuk dan ngomong sendiri.
Kasatreskrim Polres Sragen AKP Wikan Sri Kadiyono, mewakili Kapolres AKBP Jamal Alam menyampaikan terduga pelaku masih diobservasi di RSJD Solo. Biasanya observasi kejiwaan membutuhkan waktu 10 hari karena terduga pelaku ini belum pernah miliki kartu kuning sebagai bukti pernah mengalami gangguan kejiwaan.
Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya
“Kami masih menunggu hasil pemeriksaan dokter di RSJD Solo nanti bagaimana. Dari keterangan saksi-saksi di rumahnya, terduga pelaku ini kadang-kadang mengamuk dan ngomong dewe [bicara sendiri]. Di sisi lain, dari pihak korban pembacokan itu belum bisa dimintai keterangan karena belum sadar,” ujar Wikan.
Di sisi lain, ia menyampaikan tidak ada saksi yang mengetahui secara langsung kejadian dugaan penganiayaan tersebut. Tedi Sulisna, 25 yang menjadi korban pembacokan saat masih sadar sempat menyembut nama P sebagai pelaku.
“Pihak terduga pelaku juga tidak bisa diajak komunikasi karena diduga memiliki gangguan kejiwaan. Kalau nanti terduga pelaku ini benar-benar orang dalam gangguan jiwa ya perkara itu batal demi hukum karena terduga pelaku tidak bisa diproses. Tinggal nanti empati dari keluarga terduga pelaku terhadap korban yang sampai tidak sadarkan diri,” jelasnya.
Kakak korban yang juga perangkat desa di Desa Kedawung, Mondokan, Sragen, Nur Saputri, mengungkapkan adiknya masih di ruang operasi. “Maaf, mas. Saya sementara mau fokus ke adik saya dulu,” tulisnya dalam pesan singkat WhatsApp kepada Solopos.com, Senin siang.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
