Soloraya
Minggu, 31 Desember 2023 - 18:26 WIB

The Gondang Park Klaten, Wahananya Komplet mulai Waterpark hingga Museum Gula

Taufiq Sidik Prakoso  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pengunjung bermain di The Gondang Park di kawasan Pabrik Gula (PG) Gondang Baru, Desa Plawikan, Kecamatan Jogonalan, Klaten, Sabtu (30/12/2023). (Solopos/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN — The Gondang Park menambah daftar destinasi wisata baru di Klaten menjelang tutup tahun 2023. Menawarkan rekreasi dan edukasi destinasi wisata itu di kompleks Pabrik Gula (PG) Gondang Baru Klaten yang sudah berhenti berproduksi itu diresmikan pada Sabtu (30/12/2023).

Objek wisata historis itu beralamat di jalan raya Jogja-Solo, Desa Plawikan, Kecamatan Jogonalan, Klaten. Soft opening objek wisata yang dikelola The Lawu Group tersebut pada Sabtu dihadiri Bupati Klaten Sri Mulyani, Wakil Bupati Klaten Yoga Hardaya, serta sejumlah pejabat Pemkab Klaten.

Advertisement

The Gondang Park memiliki luas sekitar 2 hektare (ha) mulai dari kawasan restoran hingga wahana wisata. Green park The Gondang Park menawarkan wahana agrotherapy, waterpark, waterslide, highrope atau jembatan gantung, flyingfox, hingga kids zone.

Water park merupakan wahana kolam renang yang terdiri dari kolam renang anak dan dewasa. Kedalaman kolam renang anak mulai 50-100 sentimeter (cm) sedangkan untuk kolam renang dewasa kedalamannya 100-180 cm.

Advertisement

Water park merupakan wahana kolam renang yang terdiri dari kolam renang anak dan dewasa. Kedalaman kolam renang anak mulai 50-100 sentimeter (cm) sedangkan untuk kolam renang dewasa kedalamannya 100-180 cm.

Wahana agrotherapy di The Gondang Park Klaten merupakan wahana edukasi mengenal berbagai tanaman herbal. Pengunjung bisa melakukan terapi refleksi, terapi ikan, serta terapi stroke dengan pijat, bekam, serta obat herbal.

Wahana lain yakni Ghost Hunter atau rumah hantu. Di The Gondang Park juga terdapat museum gula satu-satunya di Indonesia. Pengunjung bisa melihat berbagai koleksi yang berhubungan dengan proses pembuatan gula, mulai dari proses menanam tebu hingga menjadi gula.

Advertisement

Pengunjung juga bisa mengadakan kegiatan outbound di The Gondang Park, Klaten, yang bisa memuat hingga 400 orang. Di The Gondang Park juga menyediakan restoran dengan menu utama ayam panggang dan satai Gondang hingga berbagai kuliner khas Nusantara.

Harga Tiket Masuk

Jam buka The Gondang Park mulai pukul 08.00 WIB hingga pukul 17.00 WIB. Tiket masuk kawasan The Gondang Park Rp10.000 per orang, sudah termasuk greenpark, agrotherapy, playground, serta labirin.

Untuk bisa mengunjungi wahana Ghost Hunter, pengunjung dikenakan tiket Rp10.000 per orang. Wahana flying fox dikenakan tiket Rp20.000 per orang, serta Rp10.000 per orang untuk memasuki museum gula.

Advertisement

Pengunjung bisa membeli tiket terusan seharga Rp25.000 per orang sudah termasuk semua wahana kecuali wahana flying fox. Sementara paket outbound yang ditawarkan di The Gondang Park mulai dari Rp65.000 per orang.

Direktur Utama PT Lawu Group, Parmin Sastro, mengatakan destinasi wisata Gondang Park Klaten dikelola PT Lawu Group yang bekerja sama dengan PTPN IX. Sebelumnya, di kawasan PG Gondang Baru sudah ada destinasi wisata bernama agrowisata Gondang Winangoen.

Namun, destinasi wisata itu tutup pada 2019 atau sebelum pandemi Covid-19. “Ini rekonsep agrowisata Gondang Winangoen yang kemudian kami ubah menjadi The Gondang Park sesuai nama daerah dan nama pabrik,” kata Parmin seusai soft opening.

Advertisement

Parmin mengatakan wisata itu mengambil tagline Klaten Smart Tourism lantaran selain menawarkan wahana rekreasi juga menghadirkan wahana edukasi. Seperti Museum Gula satu-satunya di Indonesia yang mengenalkan sejarah pabrik gula terutama PG Gondang Baru.

“Kemudian ada agrotherapy yang mengenalkan tumbuh-tumbuhan atau tanaman herbal dengan segala manfaatnya. Kemudian ada terapi ikan, terapi refleksi, bahkan ada terapi stroke ringan,” kata Parmin.

The Gondang Park Klaten memanfaatkan lahan kosong di kawasan pabrik tersebut. Bangunan seperti rumah pejabat maupun rumah karyawan tetap dipertahankan lantaran sudah menjadi cagar budaya. Justru, bangunan-bangunan itu dipercantik dan difungsikan untuk hal lain seperti menjadi museum hingga kafe dan resto.

Disinggung soal wahana wisata naik kereta api loko uap, Parmin mengatakan wahana itu bakal kembali dihadirkan. Saat ini, keretanya masih dalam proses perbaikan. Selain itu, rel juga harus diperbaiki. “Kereta sekarang proses perbaikan. Selain itu rel sudah tenggelam sehingga harus diperbaiki,” jelas dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif