SOLOPOS.COM - Kepala Bidang Perpustakaan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Solo Adityo Setya Warman. (Solopos.com/Wahyu Prakoso)

Solopos.com, SOLO–Indeks pembangunan literasi masyarakat Kota Solo 87 atau kategori tinggi. Namun tingkat gemar membaca 50% atau tergolong paling rendah di ASEAN.

Data itu sesuai catatan Perpustakaan Nasional yang disampaikan Kepala Bidang Perpustakaan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Solo Adityo Setya Warman ditemui wartawan di Ndalem Djojokoesoeman, Kelurahan Gajahan, Kecamatan Pasar Kliwon, Solo, Jumat (30/6/2023).

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

“Di ASEAN 61, kita [peringkat] 60. Satu tahun membaca satu buku, mungkin di Amerika Serikat 10 buku lebih. Di Korea Indeks pembangunan literasi masyarakat 97%,” ujar dia.

Menurut dia, sejumlah tantangan sejauh ini, antara lain pengadaan buku yang terkena refocusing anggaran akibat Covid-19 serta kurangnya inisiasi festival literasi dari pihak-pihak berkepentingan.

Adityo menjelaskan ada sinyal bagus dalam upaya mendorong Indeks pembangunan literasi masyarakat Kota Solo dan mendorong tingkat gemar membaca.

Pemkot Solo menggandeng Patjarmerah mengadakan pasar buku serta festival literasi Sabtu-Minggu (1-9/6/2023). Sejumlah komunitas terlibat dalam festival itu.

“Kami akan rutin mengadakan event kayak gini untuk mentransformasi untuk gemar membaca,” paparnya.

Adityo menjelaskan dinasnya menggandeng Dinas Pendidikan Kota Solo supaya murid yang libur untuk datang ke Pasar Buku dan Festival Kecil Literasi Keliling Nusantara, Patjarmerah.

Dia mengatakan dinasnya menggandeng Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak serta Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Solo untuk mengajak komunitasnya hadir di Ndalem Djojokoesoeman.

Adityo menjelaskan ada sinyal bagus dalam upaya mendorong Indeks pembangunan literasi masyarakat Kota Solo dan mendorong tingkat gemar membaca.

Selain itu, kata dia, salah satunya sejumlah toko buku yang tergolong besar mulai tutup di sejumlah daerah tahun ini. Namun di Kota Solo justru muncul toko buku Periplus di Paragon Lifestyle Mall.

“Toko buku ini berkualitas, semua bahasa Inggris, seperti di bandara. Ini bukan hanya buku namun buku standar internasional. Sejak dibuka penjualan naik,” ujarnya.

Dia mengklaim Kota Solo memiliki potensi pasar dari Soloraya dan sejumlah daerah perbatasan Jateng dan Jatim. Daerah-daerah itu tak perlu ke Jogja atau Surabaya.

Selain itu, Adityo mengatakan isu literasi masuk rencana pembangunan jangka panjang (RPJMP] berikutnya. Perpustakaan Nasional akan menggandeng kementerian/lembaga/ DPR, dan daerah terkait usu literasi pada RPJMP.

“Selama ini hanya sekadar isu namun belum turun. Isu menjadi strategi, menjadi anggaran, dan program kegiatan, ini terputus,” ujarnya.

Menurut dia, apabila isu literasi sudah masuk RPJMP membuat pemerintah memperhatikan pendanaan untuk mendukung literasi.  Pasar buku dan festival literasi seperti digagas Patjarmerah bisa lebih banyak. 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya