SOLOPOS.COM - Warga berkumpul di Balai Desa Jatisari, Sambi, Boyolali, dan berkoordinasi terkait aksi tuntutan kepada penambang, Kamis (22/2/2024) siang. (Solopos/Ni’matul Faizah)

Solopos.com, BOYOLALI — Warga Desa Jatisari, Kecamatan Sambi, Boyolali, akhirnya mengadu ke Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Jawa Tengah dan Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Jawa Tengah terkait aktivitas pertambangan galian C di wilayah mereka, Kamis (22/2/2024).

Pengaduan disampaikan lantaran hingga kini pengelola pertambangan galian C untuk proyek strategis nasional itu tak kunjung memenuhi tuntutan warga yang disampaikan saat aksi demo pada Juli 2023 lalu.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Salah satu warga Jatisari, Munawar Soleh, menjelaskan sebelumnya pada Jumat (16/2/2024), warga sudah berkumpul untuk memikirkan penyelesaian masalah tambang di desa mereka. Kemudian, Kamis ini sedianya mereka mendatangi rumah pengelola tambang atas nama Bambang Satriawan di Kecamatan Nogosari.

Warga telah berkumpul di Balai Desa Jatisari. Beberapa polisi juga berjaga di lokasi. Namun, mereka urung pergi ke rumah Bambang di Nogosari. “Kalau langsung ke sana, misal Pak Bambang enggak ada, nanti warga emosi dan malah merusak, itu yang kami jaga, jangan sampai membuat masalah baru,” kata Munawar saat ditemui Solopos.com di Balai Desa Jatisari, Kamis.

Akhirnya, warga menyepakati untuk langsung membuat laporan ke dinas terkait di Provinsi Jawa Tengah dan polisi baik di Polres Boyolali dan Ditreskrimsus Polda Jateng. Ia menyebut pada Juli 2023 warga sempat menggelar aksi demo terkait aktivitas tambang galian C tersebut.

Beberapa tuntutan dilontarkan dan disanggupi penambang akan diselesaikan dalam waktu lima bulan. Namun, hingga Januari 2024, belum semua tuntutan warga terealisasi.

“Baru perataan [reklamasi] biasa. Ada juga yang belum, pembangunan pematang juga belum ada sama sekali. Ada titik dikasih patok, hanya warga enggak tahu itu punya siapa. Irigasi juga belum,” kata dia.

Ia menjelaskan dampak belum selesainya permasalahan di bekas area tambang galian C tersebut yakni banyak tebing yang longsor. Munawar mengatakan di dekat area tambang galian C terdapat dua rumah yang warganya tidak mau menjual tanahnya.

Jalan Terkena Longsor

Sekarang mereka kehilangan akses kendaraan. “Ada jalan di sana, tapi terkena longsor, jalannya terkikis. Sepeda motor saja tidak bisa masuk. Kalau mau ke sana harus jalan kaki, sepeda motornya dititipkan,” kata dia.

Munawar menyebut Bambang selaku pengelola tambang sempat menemui warga di Balai Desa pada Kamis itu. Dalam kesempatan itu, Bambang mengatakan akan berusaha menyelesaikan tuntutan warga dalam waktu sepekan.

Namun demikian, ia menjelaskan warga berkukuh laporan ke dinas terkait di Provinsi Jateng dan polisi tetap dilanjutkan. “Ini biar menimbulkan efek jera, jadi semisal mau melakukan apa-apa itu semua izin dipenuhi dulu baru bekerja,” kata dia.

Tidak semua warga Jatisari berangkat untuk menyampaikan aduan dan laporan ke provinsi maupun polisi, hanya beberapa perwakilan warga. Salah satu yang berangkat ke Semarang yaitu Jumar, 50.

Ia mengatakan tanah dan jalan yang berada di sekitar rumahnya terkena longsor akibat aktivitas pertambangan galian C. Selain itu, jalan yang ada juga rusak.

“Dulu juga katanya mau ada irigasi, ini juga belum selesai. Harusnya selesai Januari 2024. Talut juga belum dibuat, padahal dulu juga mau dibuatkan,” kata dia.

Sementara itu, penambang galian C tanah uruk Proyek Strategis Nasional (PSN) Jalan Tol Solo-Jogja di Jatisari, Bambang Satriawan, mengungkapkan telah bertemu warga pada Kamis pagi. Ia menjelaskan telah berdiskusi dengan warga dan meminta waktu dalam satu pekan akan mendatangkan alat berat.

“Saya minta waktu, satu pekan nanti saya turunkan alat berat dulu, saya tata lagi. Tadi warga juga terkejut. Masalah seperti ini akan saya selesaikan, tapi memang butuh waktu dan bertahap,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya