SOLOPOS.COM - Siswa SMK Muhammadiyah 2 Karanganyar meracik kopi saat gelar panen karya di halaman sekolah setempat pada Selasa (6/6/2023). (Solopos.com/Indah Septiyaning Wardani)

Solopos.com, KARANGANYAR — Siswa SMK Muhammadiyah 2 Karanganyar unjuk kreativitas lewat acara Panen Karya bertajuk Gaya Hidup Berkelanjutan dan Kearifan Lokal di halaman sekolah, Selasa (6/6/2023). Selain pentas tari dan musik, para siswa juga menampilkan karya aquascape, kerajinan dari limbah, hingga aneka kuliner hasil karya mereka.

Ratusan siswa antusias mengikuti kegiatan yang digelar sebagai wujud penerapan kurikulum Merdeka Belajar tersebut. Acara yang dikemas dengan santai ini juga menjadi ajang unjuk kreasi yang berfokus pada pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) sekolah, mulai dari siswa, guru, hingga kepala sekolah.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Pengawas SMK Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Wilayah VI Provinsi Jawa Tengah, Sri Hartini, mengapresiasi kegiatan yang menonjolkan kreativitas para siswa. Melalui karya, siswa SMK Muhammadiyah 2 menunjukkan jiwa-jiwa enterpreneur sejak dini. “Saya melihat sangat bagus hasil karya para siswa. Ada yang sudah diproduksi meski masih skala kecil,” kata dia.

Sri Hartini berharap produk hasil karya siswa bisa lebih ditingkatkan dan dimaksimalkan untuk lingkup yang lebih luas. Seperti tidak hanya sekedar dipasarkan di lingkup sekolah, namun bisa dijual secara online.

Kepala SMK Muhammadiyah 2 Karanganyar, Muzaiyin Arifin, mengatakan pihaknya terus berupaya memaksimalkan penerapan Kurikulum Merdeka. Manfaat dari kurikulum ini adalah keleluasaan dalam mengembangkan metode pembelajaran berbasis teaching factory dan project based learning.

Apalagi SMK memang sangat menuntut para siswanya untuk mengembangkan kreativitas dan inovasi. Hal tersebut akan benar-benar terasah melalui model pembelajaran berbasis proyek dan teaching factory. Dengan begitu para lulusan SMK telah siap bekerja. Bahkan sebelum lulus, sebagian mereka sudah bekerja dan berwirausaha.

Siswa kelas XI Jurusan Tata Boga, Sandi Fauzi, 18, sudah setahun terakhir bekerja di Lawang Djoendjing Cafe and Resto Solo. Dia mengasah kemampuannya meracik kopi dengan bekerja paruh waktu di sana. “Saya ingin menjadi barista. Jadi inginnya begitu lulus bisa buka kedai kopi,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya